Udara pagi di Waropen, Sabtu (28/6/2025), dipenuhi semangat dan tawa. Bukan karena kampanye politik atau pertandingan sepak bola, melainkan gegap gempita perayaan Hari Bhayangkara ke-79. Polres Waropen memilih cara sederhana namun penuh makna: jalan santai berhadiah, lintasan kebersamaan yang mengikat kembali semangat korps dan masyarakat.
Kapolres Waropen, AKBP Iip Syarif Hidayat, S.H., tak sekadar memantau dari belakang. Ia memimpin langsung barisan, bersama para pejabat utama (PJU), personel Polres, para Bhayangkari, dan keluarga besar Polres Waropen. Mereka menyusuri rute yang dimulai dari halaman Mapolres, melewati Jalan Sawai, Pasar Uri, Lapangan Elias Paprindei, lalu kembali lagi ke titik awal.
Tapi ini bukan sekadar kegiatan fisik. Di balik langkah kaki yang bergerak serempak, ada semangat yang ingin dirawat: kebersamaan, kekompakan, dan komitmen untuk terus hadir sebagai penjaga rasa aman di tengah masyarakat.
Usai berkeringat, peserta disambut dengan gelaran undian hadiah. Doorprize berjejer: dari perlengkapan rumah tangga hingga hadiah utama yang membuat jantung berdegup lebih cepat. Semuanya dibagikan langsung oleh Kapolres dan jajaran Bhayangkari, dalam suasana hangat dan penuh tawa.
Dalam sambutannya, AKBP Iip Syarif Hidayat menegaskan bahwa jalan santai ini bukan sekadar ajang seremonial tahunan. Ia adalah momentum reflektif bagi seluruh elemen di Polres Waropen.
“Ini bukan hanya soal perayaan, tapi juga tentang menjaga soliditas keluarga besar Polres, menjaga tubuh tetap sehat, dan menjaga kedekatan dengan masyarakat,” ujar Kapolres.
Ia juga menambahkan bahwa Hari Bhayangkara ke-79 harus menjadi titik tolak baru: agar Polres Waropen terus memperkuat pelayanan berbasis presisi, dan menjadikan kepolisian bukan sebagai alat kekuasaan, tetapi pelindung rakyat yang bisa dipercaya.
Semua peserta pulang dengan senyum lebar. Mungkin karena hadiah, mungkin karena suasana yang akrab. Tapi satu hal pasti: Waropen hari itu tak hanya bergerak secara fisik, tapi juga secara batin. Sebuah langkah kecil menuju kepolisian yang lebih humanis dan dekat dengan denyut warga.