oleh

ANGKAT KOPOR, GANTI SERAGAM: ROTASI BESAR DI PUNCAK PAPUA BARAT

banner 468x60

Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali menggerakkan roda organisasinya. Melalui Surat Telegram Kapolri bernomor ST/1423/VI/KEP/2025 tertanggal 24 Juni 2025, pucuk-pucuk pimpinan di Polda Papua Barat digoyang dalam sebuah rotasi yang tak hanya menyegarkan, tapi juga mengisyaratkan arah baru di tubuh korps Bhayangkara.

Salah satu nama yang mencolok adalah Kombes Pol Eva Guna Panda. Perwira menengah yang sebelumnya membawahi Biro Logistik Polda Papua Barat ini kini ditugaskan memimpin Kota Pelajar sebagai Kapolresta Yogyakarta. Ia menyerahkan tongkat Karolog kepada Kombes Pol Marison Tober H. Sirait, mantan Kepala SPN Polda Papua—sebuah pergeseran yang menandai perputaran perwira dari fungsi pelatihan ke jalur logistik strategis.

banner 336x280

Di sektor SDM, tongkat estafet berpindah dari Kombes Pol Hengky Pramudya ke Kombes Pol Cepi Noval. Pramudya ditarik ke Polda Papua, menggantikan peran yang sebelumnya ia emban di Papua Barat. Noval datang dari Markas Besar Polri, membawa bekal pengalaman sebagai Assessor SDM Kepolisian Madya Tingkat III. Ia bukan orang baru dalam sistem seleksi dan pengembangan personel.

Perubahan juga menyentuh jantung pengawasan internal. Propam Polda Papua Barat kini dipegang oleh AKBP Darno, yang sebelumnya memantau pelanggaran etika di level pusat. Ia menggantikan Kombes Pol Syamsul Huda, yang diangkut ke Bareskrim sebagai Kasubdit III Dittipideksus. Dari ruang pemeriksaan ke dunia penyidikan ekonomi dan keuangan—sebuah lintasan karier yang menegangkan dan sarat beban.

Sedangkan di ranah reserse kriminal umum, Kombes Pol Novia Jaya menutup lembaran di Papua Barat. Ia ditarik menjadi analis di Pusiknas Bareskrim. Kursinya kini diduduki Kombes Pol Hesman Sotarduga Napitupulu, yang sebelumnya memegang kendali di Direktorat Reskrimsus Polda Papua Tengah. Perpindahan ini ibarat rotasi strategi: dari kejahatan khusus ke kejahatan umum, dari ranah intelijen siber dan ekonomi ke wajah kriminalitas jalanan yang lebih terbuka.

Mutasi ini bukan sekadar soal siapa duduk di mana. Ia adalah cara Polri menjaga agar mesinnya tetap berdetak, agar personel tak terjebak dalam zona nyaman, dan agar setiap wilayah punya energi baru untuk menghadapi dinamika keamanan yang kian kompleks.

Tak ada seremoni megah. Tak ada arak-arakan kehormatan. Hanya koper yang dikemasi, seragam yang diganti, dan jabatan yang dilimpahkan.

Namun satu hal tetap jadi benang merah: Polda Papua Barat tengah menyiapkan komposisi baru. Harapannya sederhana tapi berat: agar masyarakat tetap merasa aman, hukum tetap tegak, dan institusi tetap dipercaya. Karena di ujung timur republik ini, rotasi bukan hanya tentang promosi—tapi tentang tanggung jawab.

banner 336x280