oleh

COVID-19 BARU MEMATIKAN, KOMISI IX MINTA PEMERINTAH ATUR STRATEGI

banner 468x60

JAKARTA — Pemerintah harus mempersiapkan berbagai strategi guna mencegah dan mengatasi potensi lonjakan Covid-19 dan Pneumonia saat libur Nataru.

“Munculnya kasus Pneumonia misterius yang menyerang anak harus menjadi perhatian serius. Kita tidak boleh main-main karena penyakit ini mengancam anak-anak yang sangat rentan dengan penyebaran virus,” tutur Arzeti.

banner 336x280

Sisi lain, Politisi dari Fraksi PKB ini mendorong dilakukannya peningkatan kapasitas Rumah Sakit (RS) di seluruh Indonesia. Arzeti menyebut, peningkatan kapasitas di RS termasuk penambahan tempat tidur, fasilitas perawatan intensif, dan personel medis yang memadai.

“Pemerintah juga harus menjamin bahwa persediaan peralatan medis mencukupi untuk mengatasi kebutuhan selama lonjakan kasus. Ini mencakup ventilator, alat tes, dan perlengkapan medis lain,” ungkapnya.

Arzeti menilai pelatihan tenaga medis harus mendapat porsi perhatian sehingga seluruh nakes dapat melakukan penanganan yang tepat saat muncul kasus Pneumonia misterius. Mengingat World Health Organization (WHO) menyebut Pneumonia sebagai penyebab kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia.

“Pelatihan bagi tenaga medis termasuk identifikasi dini, penanganan pasien, dan langkah-langkah pencegahan,” sebut Arzeti. Adapun langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah, kata Arzeti, dengan pemberian vaksin Pneumonia dan vaksin Flu sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter.

“Galakkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi, khususnya untuk anak-anak agar terhindar dari penyakit Pneumonia misterius. Vaksinasi juga termasuk booster vaksin Covid-19 untuk seluruh kalangan,” urainya.

Arzeti menekankan pentingnya memasifkan informasi mengenai imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) bagi anak-anak yang saat ini sudah menjadi program gratis dari Pemerintah. Imunisasi PCV merupakan cara tepat untuk mencegah penyakit Pneumonia.

“Pemerintah seharusnya mempertimbangkan untuk meningkatkan program vaksinasi gratis Pneumonia sebagai langkah pencegahan yang krusial dari munculnya penyakit Pneumonia misterius. Harus ada program khusus jemput bola, misalnya melalui posyandu-posyandu,” imbau Arzeti.

Tak hanya itu, Pemerintah diminta untuk memperbanyak literasi pencegahan penyakit Pneumonia kepada masyarakat. Arzeti mendorong Pemerintah melalui Kemenkes untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat mulai dari menerapkan protokol kesehatan, hingga memperhatikan kebersihan lingkungan.

“Saya juga mengimbau masyarakat untuk menghindari anak-anak dari paparan asap rokok yang bisa menyebabkan Pneumonia bagi anak-anak. Ini demi kesehatan dan keselamatan buah hati kita,” ujar Legislator Dapil Jawa Timur I itu.

Lebih lanjut, Arzeti mengingatkan Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas tes Covid-19 dan pelacakan kontak untuk mendeteksi kasus lebih cepat dan meminimalkan penyebaran.

“Tentunya ini diperlukan sinergitas dari semua stakeholder, kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Daerah, pihak swasta, aparat keamanan, dan termasuk kesadaran dari masyarakat sendiri untuk menjaga diri dan keluarga dari ancaman penyakit,” jelasnya. (*)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan