JAKARTA — Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua kembali berulah dengan
menembaki dan membantai tujuh masyarakat sipil tak berdosa yang bekerja
sebagai pendulang emas di kali Ei Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala,
Kabupaten Yakuhimo, Papua Pegunungan, Senin 16/10/2023.
Kapuspen TNI, Laksda TNI Julius Widjojono mengecam tindakan KST yang menembaki
serta membantai dengan keji tujuh masyarakat sipil tak berdosa pendulang emas
tersebut.
“Kita sangat mengecam aksi brutal dan tidak beradab kelompok KST ini, mereka
yang korban adalah murni masyarakat sipil yang sehari-hari menggantungkan
hidupnya dari hasil penambangan tersebut,” ungkap Julius Widjojono dalam
keterangannya, Kamis (19/10/2023).
“Tindakan mereka tak ubahnya aksi teroris yang mengganggu stabilitas keamanan,
aparat TNI-Polri masih terus menyisir atau mencari masyarakat yang mungkin
masih selamat dari aksi pembantaian ini,” sambungnya.
Sebagaimana diinformasikan, sebanyak 30 orang KST menyerang secara membabi
buta area pertambangan emas ilegal di kali Ei, 7 warga sipil penambang tewas
seketika dan yang lainnya dapat menyelamatkan diri.
Pelakunya adalah KST pimpinan Asbak Koranue bagian kelompok Egianus Kogoya
dengan menggunakan senapan SS1 V2, panah dan parang. Mereka juga membakar 3
Ekskavator, 2 truck dan camp pendulang.
Menurut Kapuspen TNI, ada informasi terbaru terkait jumlah warga yang menjadi
korban, evakuasi tahap pertama 18 orang dan tahap kedua 9 orang, sejumlah 27
orang dapat dievakuasi.
Lebih lanjut Kapuspen TNI mengatakan saat ini aparat TNI-Polri terus melakukan
pengejaran terhadap pelaku pembantaian keji oleh kelompok KST pimpinan Asbak
Koraneu untuk mempertanggung jawabkan aksinya secara hukum.
“Korban murni masyarakat sipil tidak ada itu intel TNI atau Polri, mereka
selalu mengklaim kalau korban yang mereka bantai adalah mata-mata TNI atau
Polri, klaim mereka itu lagu lama,” tukasnya. (*)
Komentar