oleh

STOK BERAS DI BULOG AMAN TAPI JOKOWI BILANG MAU IMPOR

banner 468x60

BOGOR, MONITORKEADILAN — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau
ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP), Senin (11/09/2023). Gudang
yang ditinjau Presiden adalah Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Dramaga,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Kompleks Pergudangan Sunter Timur II, Kelapa
Gading, Jakarta.

“Saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini, nanti di Jakarta, mungkin nanti
di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada,” ujar Presiden usai
peninjauan di Gudang Bulog Dramaga.

banner 336x280

Presiden mengatakan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 1,6
juta ton.

“Ada sudah yang di dalam gudang 1,6 juta [ton], dalam perjalanan 400 ribu ton
sehingga akan ada stok 2 juta [ton]. Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta
[ton], normal. Ini kita memiliki 2 juta [ton], sehingga kita tidak usah
khawatir,” kata Presiden.

Meski stok beras di gudang Bulog mencukupi, Presiden menilai pemerintah masih
perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi.
Hal tersebut juga untuk menekan kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena
El Nino yang terjadi hampir di semua negara.

“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok, harus, itu
harus untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan. Karena memang produksi pasti
turun, karena El Nino, meskipun juga saya lihat angkanya juga tidak banyak,”
ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara memastikan bahwa dirinya telah berbicara dengan
sejumlah pemimpin negara untuk mengimpor beras ke Indonesia. Selanjutnya,
menurut Presiden proses negosiasi dilakukan oleh Bulog untuk memastikan
terjadinya transaksi atau tidak.

“Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet, dengan Presiden
Bangladesh yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi, dengan RRT juga
dengan Premier Li. Stok kita sudah banyak, tapi kita tetap masih melihat di
mana yang bisa. Tidak untuk sekarang, tapi untuk plan tahun depan juga
mengantisipasi,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyalurkan beras bantuan
pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Presiden mengatakan bahwa
bantuan pangan untuk masyarakat akan disalurkan mulai bulan September hingga
November.

“Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan
pangan itu dan ini sudah dimulai terus September, Oktober, November. Kalau
stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan
sampai terdampak dari kenaikan harga beras,” ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut yaitu Menteri BUMN Erick
Thohir, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Kepala Badan Pangan
Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi
Waseso, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Bogor Iwan Setiawan.
(*)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan