MAGELANG, MONITORKEADILAN — Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi sangat peduli pada peningkatan kualitas layanan administrasi kependudukan (Adminduk). Kali ini Dirjen Teguh hendak menyoroti secara langsung kondisi pelayanan adminduk di kota dan kabupaten Magelang lewat kunjungan kerja sehari penuh.
Dirjen Dukcapil ini mengaku pernah melakukan kuliah kerja nyata di Kota Magelang semasa kuliah di Fakultas Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun 1986. Sehingga Magelang yang dikenal “Kota Militer” ini seolah punya tempat tersendiri di hati Dirjen Dukcapi Teguh Setyabudi.
“Saya punya kenangan seumur hidup di Magelang. Sebab kegiatan KKN saya di Magelang arah ke Kopeng,” cetus Dirjen Teguh di hadapan Plt. Kadis Dukcapil Kota Magelang RR Sri Mulatsih beserta jajaran di kantornya Jl. Veteran No. 7, Kota Magelang, Jawa Tengah, Senin (4/9/2023).
Dirjen Teguh mengaku senang dan bangga akan capaian kinerja Disdukcapil Kota Magelang yang cukup gemilang.
Sebut saja, cakupan perekaman KTP-el 99,68 persen dari 99,4 persen target nasional; kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA) 100 persen, dari 50 persen target nasional; kepemilikan akta kelahiran 0-18 tahun mencapai 99,98 persen dari 98 persen target nasional.
Begitu juga cakupan perjanjian kerja sama (PKS) dengan organisasi perangkat daetah (OPD) sudah mencapai 25 OPD, padahal target nasional cuma 15 OPD. Kemudian, cakupan Buku Pokok Pemakaman (BPP) sudah mencapai 100 persen atau 47 BPP, dari 75 persen target nasional.
“Selanjutnya, cakupan penerbitan akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian masing-masing sudah mencapai 100 persen,” urai Plt. Kadis Sri Mulatsih lebih rinci.
Yang cukup lumayan adalah cakupan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) sudah mencapai 15,53 persen dari 25 persen target nasional.
Dirjen Teguh spontan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi tinggi atas capaian kinerja yang dinilainya bagus sekali. “Paparan kinerja oleh Bu Sri itu sangat baik. Semuanya sudah mencapai bahkan ada pula yang melampaui target nasional. Kecuali tadi target IKD yang masih belum tercapai. Harapan saya terus ditingkatkan dan dimaksimalkan,” tutur Dirjen Teguh.
Pada bagian lain, Dirjen Teguh menyinggung soal blanko KTP-el sebanyak 11,3 juta keping yang merupakan pengadaan ketiga kalinya dilakukan pada 2023. “Insya Allah stok blangko KTP-el ini akan mencukupi sampai menjelang akhir tahun 2023,” harapnya.
Teguh menyebut stok blangko KTP-el sudah mulai didistribusikan per Jumat, 4 Agustus 2023. Permintaan blangko dari daerah pun dipenuhi secara bertahap. Diharapkan, tidak ada lagi daerah yang kekurangan blangko KTP-el.
Teguh kemudian menjelaskan, pengalokasian anggaran yang besar pada program tata kelola kependudukan. Misalnya, untuk pengadaan blanko KTP-el sebanyak 22 juta keping yang dirupiahkan sebesar Rp224 miliar.
“Mudah-mudahan dengan stok 22 juta keping untuk tahun 2024, krisis blanko seperti yang terjadi di masa lalu dapat kita hindarkan,” katanya.
Selain itu gerakan masif aktivasi IKD diharapkan bakal mereduksi ketergantungan akan blanko KTP-el karena masyarakat semakin banyak yang beralih pada KTP digital. Dukcapil. (*)
Komentar