Sorong, monitorkeadilan.com — Isu penculikan anak yang sempat menghebohkan warga Kota Sorong, ternyata menimbulkan reaksi yang berlebihan dari sebagian masyarakat, sehingga terjadi perbuatan main hakim sendiri pada orang yang diduga penculik anak.
Seorang wanita yang belum diungkap identitasnya dikeroyok warga dan dibakar hidup-hidup karena diduga sebagai anggota komplotan pelaku penculikan anak di Sorong, Papua Barat Daya. Menurut Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Polisi Adam Erwindi, Wanita itu dikeroyok, lalu pakaiannya dilepas dan dibakar warga yang bermukim di kompleks Kokoda, Km. 8 Lorong 2 Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Selasa (24/1) pagi sekitar pukul 06.40 WIT.
“Massa membakar wanita yang dibakar itu karena warga menganggap wanita itu hendak menculik anak. Saat kejadian, korban sempat diamankan Bhabinkamtibmas setempat. Tapi massa cukup banyak. Salah satu diantara mereka menyiram bensin dan membakar korban,” terang Adam.
Menyikapi kejadian tersebut, agar tidak terjadi informasi simpang siur dan menciptakan ketenangan di tengah masyarakat, dengan sigap pemerintah Kota Sorong beserta seluruh jajaran TNI/Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan melakukan konferensi pers resmi pada Selasa, 24 Januari 2023 pukul 11.40 WIT, sehingga kondisi terkendali.
Tampak hadir Pj. Walikota Sorong ( George Yarangga, A.Pi., MM ), Kapolresta Sorong Kota (Kombespol Happy Perdana Yudianto.,S.I.K.,M.H), Dandim 1802 Sorong (Letkol cpn. Andi sigit pamungkas, S.E., MIP.), Kepala Kejaksaan Negeri Sorong (Muhammad Rizal, S.H., M.H.), dan Ketua Pengadilan (Beauty Deitje Elisabeth Simatauw, SH.,MH)
Pj. Walikota Sorong, George Yarangga, A.Pi., MM memberikan keterangan, “Para pelaku penganiayaan menduga korban hendak melakukan penculikan anak.” lanjutnya, “Identitas korban saat ini masih dalam penyidikan. Akibat kejadian ini 1 orang meninggal, 2 orang ikut terbakar pada saat melerai massa. 1 orang meninggal sempat dilarikan ke RS namun nyawanya tidak tertolong.”
Pemerintah Kota Sorong secara terbuka menyatakan turut berdukacita. PJ. Walikota Sorong akan memberi bantuan bagi ketiga korban. Langkah kongkritnya diambil oleh Sekda beserta OPD terkait, sehingga segera melakukan pengecekan korban di RS. Nantinya ketiga korban akan dibebaskan biaya untuk pengobatan dan diberikan santunan.
Sementara Kapolresta Sorong Kota, Kombespol Happy Perdana Yudianto.,S.I.K.,M.H, secara tegas memberikan keterangan bahwa isu penculikan anak akhir-akhir ini, setelah dilakukan cross check ternyata tidak benar, hanya hoax. Sampai saat ini tidak ada laporan penculikan anak yang masuk ke kepolisian.
“Dihimbau bagi masyarakat agar jangan main hakim sendiri, serahkan ke kepolisian. Jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Warga masyarakat diharapkan untuk tetap waspada, tidak usah resah atau khawatir karena kepolisian rutin melaksanakan patroli di sekolah-sekolah demi keamanan siswa. Himbauan juga kepada orang tua untuk waspada.” lanjut Happy Perdana, “Kejadian hari ini, kepolisian akan melakukan tindakan hukum bagi para pelaku pembakaran, nama-nama pelaku sudah ada, sementara 2-3 orang sedang dalam pengejaran, fokus pada pelaku penyiraman dan pematik api.”
Kapolres memberikan informasi, personil terbatas pada saat kejadian yang mengakibatkan kejadian tersebut terjadi. Jumlah massa pun terlalu banyak. Senjata api tidak dapat digunakan sembarangan karena ada protap yang berlaku.
(MK01/FER)
Komentar