Sorong, monitorkeadilan.com — Di wilayah yang demografi penduduknya menempatkan pemeluk Agama Islam sebagai minoritas, tidak pernah menghalangi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sorong sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terkemuka untuk berhenti melayani dunia pendidikan dan melahirkan intelektual-intelektual muslim.
Salah satu momen penting terekam dari kegiatan acara Wisuda Sarjana XVI dan Wisuda Pascasarjana V yang dilaksanakan oleh IAIN Sorong (28/11/2022). Acara wisuda bukan saja berjalan secara tertib dan hikmat, tapi juga memancarkan spirit intelektualitas pada diri mahasiswa/mahasiswi yang hari itu menerima tanda kelulusan.
Acara wisuda yang dilaksanakan di Aula IAIN Sorong tersebut tampak dihadiri perwakilan dari pejabat TNI dan Polri, anggota DPRD, hingga tokoh-tokoh masyarakat, serta dari insan pers, salah satunya yang hadir adalah pimpinan media monitorkeadilan pusat Jakarta.
Total 176 lulusan yang diwisuda, 166 lulusan sarjana (S-1) dan 10 lulusan magister (S-2). Mereka yang memenuhi syarat, hari itu juga langsung menerima ijazah, transkrip nilai asli, serta legalisir 10 lembar secara gratis.
Rektor IAIN Sorong, DR Hamzah M.Ag, kepada monitorkeadilan.com memberikan keterangan singkat, “Muara dari lulusan IAIN Sorong adalah pengabdian di masyarakat, terutama dalam wilayah keagamaan, karena mereka dididik oleh lembaga yang memegang otoritas pendidikan Agama Islam, yang diakui secara legal formal oleh negara.” lanjutnya, “Namun IAIN Sorong menilai itu saja tidak cukup. Mahasiswa IAIN Sorong juga harus terjun langsung belajar di Pesantren, mengingat penilaian masyarakat pada pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam paling mengakar. Adanya kolaborasi IAIN dan pesantren akan membuat anak didik menjadi mahasantri (bukan hanya mahasiswa), di mana kapasitas keilmuan mereka akan diakui secara utuh dalam mengurusi berbagai persoalan keagamaan di masyarakat.”
(MK 01 FER)
Komentar