oleh

Sempat Terseret Arus 300 Meter Setelah Mati Mesin, Kapal Yunicee Tenggelam

banner 468x60

MONITORKEADILAN — Tragedi pelayaran kembali harus dialami Indonesia. KMP Yunicee mengalami tenggelam dan terseret arus di perairan kawasan pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa 29 Juni 2021 sekitar pukul 19.12 WITA.

Menurut Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada, hingga Rabu 30 Juni 2021 pagi, dilaporkan 7 orang yang diangkut kapal ditemukan tewas dan 6 lainnya masih dalam pencarian.

banner 336x280

Berdasarkan data manifest, Kapal Yunicee mengangkut 41 penumpang, 13 orang ABK dan tiga petugas kantin.

Hingga saat ini korban kapal tenggelam yang berhasil dievakuasi sebanyak 59 orang, ada yang dalam keadaan meninggal dunia ada pula yang masih hidup.

Tragedi yang dialami KMP Yunicee juga menjadi perhatian serius Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani.

Puteri Megawati Soekarnoputri itu mendesak agar Tim SAR Gabungan mencari seluruh orang yang diangkut kapal hingga tuntas seperti tertulis dalam manifes.

Puan juga mendesak agar tata kelola angkutan kapal untuk dievaluasi dan diperbaiki, sekaligus seluruh ABK kapal dijamin terlatih dengan baik sehingga dapat mengatasi keadaan saat terjadi situasi darurat.

“Ke depannya transportasi di laut harus lebih aman dan nyaman, harus lebih siap pada antisipasi dan proses evakuasi penumpang jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” minta politisi PDI-Perjuangan tersebut seperti dilaporkan portal resmi milik DPR RI.

Selain Ketua DPR RI, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengucapkan turut berduka atas kejadian yang menimpa Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee.

“Saya turut berduka cita terhadap kejadian yang menimpa KMP Yunicee. Semoga penumpang dan kru kapal dapat segera diselamatkan. Saya meminta kepada Tim Evakuasi bekerja cepat dan maksimal. Kita fokus evakuasi”, ungkap Novita dalam keterangan pers yang dikutip dpr.go.id.

Kepada masyarakat, Novita berharap agar tidak berspekulasi dan tidak menyiarkan kabar yang belum terkonfirmasi.

Saat ini katanya, semua pihak harus terfokus ke upaya pencarian penumpang, ABK maupun pihak lainnya. Soal informasi, lanjut Novita, semua pihak dimintanya menunggu pernyataan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sampai saat ini proses evakuasi dan penyisiran masih terus dilakukan puluhan personil Tim Gabungan baik dari Basarnas, Tim SAR, TNI, dan Polri.

Diketahui kronologi sementara insiden tersebut, awalnya KMP Yunicee saat akan mendekat ke Pelabuhan Gilimanuk mengalami mati mesin.

KMP Yunicee pun terseret arus sejauh 300 meter ke arah timur Pelabuhan Gilimanuk.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan