oleh

KMP Yunicee Tenggelam Saat Tunggu Giliran Sandar di Pelabuhan Gilimanuk

banner 468x60

MONITORKEADILAN — Sebanyak 11 orang penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee masih belum ditemukan hingga Rabu pagi 30 Juni 2021.

KMP Yunicee berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, tenggelam saat menunggu giliran sandar di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

banner 336x280

Berdasar manifes, KMP Yunicee mengangkut 41 penumpang dan 12 kru kapal. Hingga Rabu pagi Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sebanyak 46 orang, 39 orang diantaranya selamat, dan 7 meninggal.

Untuk membantu evakuasi, TNI Angkatan Laut mengerahkan KRI Soputan-923 dan KRI Rigel-933. Keduanya merupakan jenis kapal survei Hydro Oseanografi.

KRI Rigel mempunyai kemampuan khusus untuk mendeteksi bawah air.

Berdasarkan hasil pencarian, KMP Yunicee tenggelam di dasar Selat Bali dengan kedalaman 78 meter. Kapal juga terseret arus hingga 1,6 km dari Pelabuhan Gilimanuk.

Sejauh ini sebanyak 36 orang yang selamat dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Dari jumlah itu 7 di antaranya dirujuk ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk mendapat penanganan secara intensif.

Sementara dari 10 orang yang diarahkan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, sebanyak tujuh orang meninggal dunia dan tiga selamat.

Peristiwa tenggelamnya KMP Yunicee menjadi perhatian serius Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

“Kita kembali berduka atas kejadian kapal tenggelam. Secara pribadi, saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam untuk korban luka-luka dan belasungkawa kepada korban meninggal dunia,” tutur LaNyalla, Rabu 30 Juni 2021, seperti ditulis portal resmi milik DPD RI.

“Dan saya meminta agar pencarian dilakukan hingga tuntas. Temukan seluruh penumpang dan awak kapal. Mari kita berdoa agar korban yang hingga saat ini masih hilang bisa ditemukan dengan selamat,” sambungnya.

LaNyalla juga mendesak dilakukan investigasi menyeluruh tentang penyebab kapal tenggelam sehingga diketahui dengan terang apakah karena faktor alam, teknis, ataukah human error.

Sedangkan Kementerian Perhubungan didesak melakukan evaluasi keamanan armada laut agar peristiwa kapal tenggelam tidak lagi terjadi di kemudian hari.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan