MONITORKEADILAN — Proses koordinasi dan tindak lanjut dari Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat terus dilakukan.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pengarah menegaskan wujud nyata komitmen pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan kesejahteraan untuk Papua dan Papua Barat melalui terbitnya Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Tindak lanjut dari Inpres tersebut, dirumuskannya quick wins dalam membangun SDM Papua yang lebih berkualitas, kompeten, dan unggul untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
“Kehadiran Inpres Nomor 9 Tahun 2020 ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam melakukan upaya percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat,” ujarnya saat menerima audiensi dari jajaran civitas akademika Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, melalui konferensi video, Selasa (22/06/2021).
Wapres menjelaskan bahwa telah dirumuskan tujuh sektor strategis yang menjadi program quick wins 2021-2022 untuk membangun kesejahteraan masyarakat Papua.
Pertama, di bidang pendidikan, melalui Papua Pintar, yang membutuhkan dukungan dari Universitas Cenderawasih.
“Kontribusi Universitas Cenderawasih sangat dibutuhkan untuk dapat menjadi think tank, terutama dalam membangun SDM Papua yang lebih berkualitas, kompeten, dan unggul,” ujar Wapres.
Kedua, Papua Sehat sebagai solusi atas permasalahan sulitnya akses masyarakat Papua terhadap fasilitas dan layanan kesehatan.
“Ini antara lain, peningkatan RSUD di tujuh wilayah adat, pengembangan infrastruktur Papua, penguatan puskesmas, dan penampungan anak terlantar,” jelas Wapres.
Ketiga, Papua Mandiri, berupa wujud pengembangan komoditas unggulan yang mencakup kawasan wisata dan pengembangan usaha masyarakat Papua.
“Penetapan Sail Teluk Cenderawasih 2023, wisata terpadu, balai ekonomi desa, petani millennial, serta pengembangan balai latihan kerja dan sekolah vokasi,” lanjut Wapres.
Keempat, Papua Tersambung, merupakan upaya konektivitas jalur di Papua yang sifatnya mempermudah akses komunikasi dan transportasi bagi masyarakat Papua.
“Major project jembatan udara, peningkatan jaringan dari Palapa Ring Timur, major project Trans Papua ke sentra ekonomi, dan pembangunan beberapa depo di sentra ekonomi,” jelas Wapres.
Kelima, Papua Terang, upaya pemerintah di dalam memberikan akses listrik di seluruh pelosok tanah Papua, serta bekerja sama dalam membangun energi baru terbarukan dengan stakeholder terkait.
“Ini penanggungjawabnya Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), PLN (Perusahaan Listrik Negara), Kemendes (Kementerian Desa), dan Kementerian Keuangan,” ujar Wapres.
Keenam, Papua Berkarya, menjadi langkah pemerintah dalam memajukan sumber daya manusia Papua untuk mampu berkarya di industri nasional.
“Seribu anak Papua di BUMN sudah dimulai dan dilaksanakan, kemudian afirmasi penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di kementerian/lembaga, dan Seribu anak magang PNS Papua di kementerian,” papar Wapres.
Ketujuh, Papua Bangga, mengangkat aspek sosial-budaya Papua yang menjadi ciri khas tanah Papua.
“Pembangunan rumah budaya Papua, pusat diklat berbasis lembaga keagamaan, manajemen talenta Papua, industri bio-creative hub, ini masuk di sini semua,” jelas Wapres.
Sebelumnya, Rektor Universitas Cenderawasih Apolo Safanpo menegaskan bahwa pihaknya siap berkontribusi dan akan mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam membangun kesejahteraan di Papua.
“Kami menyampaikan Universitas Cenderawasih siap mendukung penuh implementasi program pembangunan kesejahteraan, sarana prasarana, sumber daya manusia, kami siap mendukung,” tegas Apolo.
Komentar