Jakarta, monitorkeadilan — Masih kurangnya tenaga pengajar di Papua menggugah keinginan Bripka Achmad, anggota Bhabinkamtibmas di Polsek Waris, Polres Keerom, Papua untuk menjadi guru di sebuah sekolah dasar.
“Dengan guru yang sangat minim, saya meminta kepada pihak sekolah untuk mempersilakan saya melakukan kegiatan Polisi Pi Ajar Sekolah layaknya seorang guru,” ungkap Bripka Achmad saat diwawancarai Polri TV, Kamis (6/5/2021).
Untuk mendedikasikan dan mengabdikan dirinya sebagai guru, Achmad setiap harinya bahkan harus menempuh medan yang sulit dengan melewati hutan dan sungai. Kendati begitu, tetap tak menyurutkan niatnya berkontribusi bagi pendidikan anak-anak Papua.
“Dari kantor Polsek menuju ke SD saya harus menempuh perjalanan sejauh 5 kilometer, membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 1 jam. Sedangkan siswa-siswi harus berjalan 4 sampai 6 kilometer dari rumah mereka,” tuturnya.
“Medannya cukup sulit melalui pegunungan dan sungai. Tidak menutup kemungkinan anak-anak tak bersekolah ketika hujan,” sambungnya.
Melihat kondisi sulitnya medan dan jauh jarak tempuh, Achmad berinisiatif untuk menjemput para siswa menuju ke sekolah. Hal dilakuan karena dia melihat tekad anak-anak Indonesia Timur yang bersemangat untuk sekolah.
“Melihat tekad anak -anak bersekolah dengan menempuh jarak 7 kilometer, saya berinisiatif menjemput mereka dengan kendaraan pribadi. Saya punya keinginan anak-anak Papua, khususnya di Distrik Waris bisa mendapat pendidikan dan menjadi anak yang cerdas,” tukasnya. ***
Komentar