Jakarta, monitorkeadilan — Gempa bumi kembali mengguncang Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4).
Tidak seperti pada Sabtu (10/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa susulan terjadi pada Minggu pukul 06.54 dengan kekuatan magnitudo 5,5 SR.
Pusat gempa berada pada kedalaman 98 Km di laut 80 Km barat daya Kabupaten Malang.
Menurut catatan portal BMKG, gempa susulan juga dirasakan sejumlah kabupaten di sekitar Malang.
Gempa berkekuatan III-IV Skala MMI dirasakan di Kota Malang, III Pacitan, Wonogiri, Trenggalek, II-III Nganjuk, Ponorogo, Blitar, II Gunung Kidul, Bantul, dan Kulonprogo.
Sehari sebelumnya, gempa berkekuatan 6,7 skala richter (SR) kemudian dikoreksi menjadi 6,1 SR yang mengguncang Malang pada Sabtu (10/4), dilaporkan menyebabkan banyak bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Dalam hitungan sementara Plt Kepala Pelaksana BPBD Jatim Yanuar Rachmadi pada Sabtu sore, di Kabupaten Malang terdapat kantor desa Majangtengah mengalami rusak ringan. Kemudian, rumah rusak di Desa Majangtengah (dalam pendataan), Puskesmas Kecamatan Bantur, selanjutnya rusak sedang di bangunan SMK Negeri 1 (SMEA) Kecamatan Turen.
Berikutnya, di MTSN 01 MALANG di Gondanglegi, SMAN 01 Sumberpucung, Tumpakrejo Gedangan, SMK WD Turen serta 37 unit rumah rusak ringan.
Lalu, di Kabupaten Lumajang SD Argosari 2 juga terdampak, dan seorang meninggal dunia akibat tertimpa bongkahan batu di jalur Lumajang – Malang, beserta satu orang lainnya mengalami luka ringan.
“Keduanya naik motor dan tertimpa bongkahan batu. Kami masih mencari kepastian penyebab jatuhnya bongkahan batu, apakah dampak dari gempa bumi tadi, atau kah tanah longsor,” sambungnya.
Tim Reaksi Cepat BPBD Lumajang menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban tertimpa bongkahan batu.
Selanjutnya, di Kabupaten Pasuruan satu bangunan Masjid Baiturohman Kecamatan Tutur mengalami kerusakan, dan kantor DPRD Kabupaten Blitar juga terdampak. ***
Komentar