Jakarta, monitorkeadilan — Kasus guru honorer dipecat di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, membuat Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti merasa prihatin.
Sejumlah media melaporkan guru honorer dipecat kepala sekolah diduga karena mengunggah ke media sosial foto uang beberapa ratus ribu yang diterima sebagai gaji.
Kejadian tersebut memancing sikap seorang anggota DPR RI. Andi Rio Idris Padjalangi, sang legislator, mempersiapkan tim hukum untuk membela Hervina, guru honorer yang dipecat kepala sekolah.
Jumat (12/2), Rio menyebut alasan pemecatan terhadap guru honorer Helvina sebagai tidak jelas.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap kasus serupa tidak terjadi di kemudian hari.
Mantan Ketua Umum PSSI itu justru minta agar kesejahteraan guru honorer ditingkatkan oleh seluruh pemerintah daerah. Dia mengusulkan agar tunjangan bagi guru honorer bersumber dari APBD.
Mattalitti mengakui honor yang diterima guru honorer memang jauh di bawah standar kelayakan. Untuk itu, mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini meminta kepada pemerintah pusat dan daerah untuk betul-betul memperhatikan kesejahteraan guru honorer.
“Pasti dapat dialokasikan dana yang wajar bagi guru honorer. Pemerintah wajib memperhatikan masalah ini dan menuntaskannya dengan segera,” pinta LaNyalla, Senin (15/2), dalam keterangan yang ditulis portal DPD RI.
Di sisi lain, alumnus Universitas Brawijaya Malang itu juga memberi perhatian khusus terhadap persoalan pemberian bantuan tunjangan khusus guru bukan PNS atau dana bantuan guru honorer agar benar-benar tersalurkan seutuhnya kepada mereka.
“Jangan ada pemotongan karena hak mereka sudah kecil. Saya minta persoalan hak dan kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer agar benar-benar menjadi perhatian bersama dan segera dicarikan solusinya,” tegas LaNyalla.
Komentar