Jakarta, monitorkeadilan — Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), turis asal Arab Saudi lebih royal. Mereka sanggup merogoh kocek hingga USD1.592,79 untuk keperluan berbelanja selama berlibur di Indonesia.
Tahun 2019 sebanyak 157.512 turis Arab memasuki Indonesia. Setahun sebelumnya, 165.912 turis asal negara yang sama masuk ke Indonesia dan menduduki peringkat teratas sebagai pembelanja paling royal pada 2018 dengan nilai USD2.277,41.
Untuk 2020, BPS belum merilis data terbaru mengenai jumlah pengeluaran turis asing saat berkunjung ke Indonesia.
Sebaliknya turis asal Malaysia dan Singapura merupakan yang paling irit.
Untuk urusan membelanjakan uangnya, turis dari Malaysia hanya mengeluarkan USD495,16 (2019) dan USD843,34 (2018). Sedangkan wisatawan Negeri Singa pada 2019 dan 2018 tercatat masing-masing mengeluarkan uang USD849,77 serta USD1.049,33.
Catatan ini menjadikan Singapura dan Malaysia bertengger di urutan bawah negara-negara dengan kontribusi lama tinggal dan jumlah pengeluaran paling irit pada periode 2018-2019.
Padahal, pelancong dari dua negara tetangga Indonesia ini mendominasi dua besar penyumbang turis terbanyak.
Pada 2019, ada sebanyak 2.980.753 warga Malaysia berwisata ke Indonesia dan 1.934.445 lainnya berasal dari Singapura.
Demikian pula pada 2018 ketika 15.810.305 turis berkunjung ke nusantara, sebanyak 2.503.344 orang, di antaranya, asal Malaysia dan 1.768.744 orang berpaspor Singapura. Untuk periode Januari-September 2020, turis Malaysia dan Singapura yang masuk ke Indonesia berjumlah masing-masing 844,8 ribu orang dan 271,5 ribu orang.
Dalam catatan BPS, sepanjang 2019 terdapat 16.106.954 turis dunia yang berkunjung ke Indonesia. Angka itu meningkat dibandingkan 2018 ketika sebanyak 15.810.305 turis berkunjung ke nusantara.
Pandemi virus corona yang melanda dunia termasuk Indonesia sepanjang hampir satu tahun terakhir juga berimbas kepada sektor pariwisata. Sepanjang Januari hingga September 2020, hanya ada 3,56 juta turis asing yang menyinggahi Indonesia, turun drastis 70,57 persen dibandingkan periode sama di 2019 saat terdapat 12,10 juta kunjungan turis asing.
Dalam data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) terbitan 22 Januari 2021 disebutkan bahwa 158.943 pelancong Rusia ternyata menghabiskan waktu selama 19,66 hari saat berkunjung ke Indonesia. Pada 2018, 125.728 turis Rusia juga diketahui menjadi pelancong paling kerasan berada di Indonesia. Tercatat, mereka didapati menghabiskan 17,63 hari kunjungan di tanah air.
Urutan berikutnya turis paling kerasan di 2019 adalah ketika sebanyak 14.663 turis asal Pakistan diketahui betah menghabiskan waktu sampai 19,11 hari untuk menjelajahi Indonesia. BPS juga menemukan bahwa di dalam urutan 10 besar turis-turis yang paling kerasan di Indonesia pada 2019, terdapat 9 negara asal Eropa di mana warganya masuk daftar paling lama melancong. Turis asal Belanda, Swedia, Jerman, Austria, Swiss, Finlandia, Belgia, dan Denmark mencatat lama tinggal (length of stay) di Indonesia berkisar 14,84-18,03 hari.
Komentar