Jakarta, monitorkeadilan — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, dalam tiga minggu di tahun 2021 Indonesia mengalami sekitar 154 bencana alam.
Jubir Satgas Penanganan Covid19 BNPB Wiku Adisasmito dalam pernyataan persnya secara virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa (19/1), menyebut bencana alam kebanyakan berupa banjir, angin ribut dan longsor.
Bencana alam dalam kurun 3 minggu di awal tahun telah menyebabkan 140 korban meninggal dan 776 orang luka-luka.
Dikatakan pula, Indonesia secara geografis dan geologis memang rawan bencana alam.
Untuk mengurangi dampak bencana, Wiku mengatakan masyarakat terutama di daerah rawan bencana selalu meningkatkan rasa kesiapsiagaan sesuai surat edaran Kemendagri.
“Pemda juga diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan serta memobilisasi segala kekuatan dalam rangka penanggulangan bencana,” tutur Wiku menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah mengunjungi langsung dua lokasi bencana yaitu Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat yang terdampak Gempa dan kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan yang terkena bencana banjir.
Bencana banjir terjadi di Kepulauan Bangka Belitung; kabupaten Bener Meriah dan Aceh Timur, Aceh; Kabupaten Jember, Jombang dan Sampang, Sidoarjo, Jawa Timur; Kabupaten Indramayu, Jawa Tengah; Kalimantan Barat; 10 kabupaten di Kalimantan Selatan; Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat; Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat; Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara; Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara; Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara; kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat; Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Berikutnya puting beliung juga melanda di Cirebon, Jawa Barat; Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau; serta sejumlah wilayah di Sumatera Utara dan Aceh.
Tanah longsor terjadi di Batam, Kepulauan Riau; Cianjur, Sumedang Jawa Barat; Manado, Sulawesi Utara; Kabupaten Lues, Aceh.
Masih juga ada bencana gunung meletus yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara dan Semeru di Jawa Timur serta gempa bumi di Mamuju dan Majene di Sulawesi Barat.
Komentar