Jakarta, monitorkeadilan — Bursa pencalonan Kepala Polri (Kapolri) mengerucut ke satu nama.
Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal pengganti Jenderal Idham Azis.
Nama Listyo telah dikirim Presiden ke DPR RI untuk selanjutnya dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Menurut Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto, Listyo merupakan satu calon dari 13 perwira polisi bintang tiga yang dipertimbangkan Komisi Kepolisian Nasional.
Ke-13 nama itu adalah Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono (Wakapolri), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Agus Andrianto (Kabarhakam Polri), Komjen Agung Budi Maryoto (Irwasum Polri), Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam Polri), dan Komjen Arief Sulistyanto (Kalemdiklat Polri).
Lalu ada Komjen Boy Rafli Amar (Kepala BNPT), Komjen Bambang Sunarwibowo (Sestama BIN), Komjen Didid Widjanardi (Sestama Lemhanas), Komjen Petrus Reinhard Golose (Kepala BNN), Komjen Dharma Pongrekun (Wakil Kepala BSSN), Komjen Firli Bahuri (Ketua KPK), dan Komjen Andap Budhi Revianto (Irjen Kemenkumham).
Dari 13 nama itu, Kompolnas mengajukan lima nama kepada Presiden pada Kamis (7/1/2021). Mereka adalah Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafly Amar, Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kalemdiklat Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dan Kabarhakam Komisaris Jenderal Agus Andrianto.
Kepala Bareskrim
Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah pengganti Idham Azis di kursi Kepala Bareskrim Mabes Polri.
Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 tersebut mengawali karir resersenya di Kanit Reskrim Polres Metro Tangerang, 1993. Enam tahun kemudian Listyo menjadi Kapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur.
2003, Listyo menjadi Kapolsek Tambora, Jakarta Barat, dengan pangkat Komisaris.
Tahun 2009, dia menjabat sebagai Kapolres Pati, Jawa Tengah. Setahun di Pati, Listyo pindah tugas ke Sukoharjo dan menjabat menjadi Kapolres Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kedekatannya dengan Jokowi terjadi pada 2011. Ketika Jokowi menjabat sebagai Walikota Surakarta, Listyo menjabat sebagai Kapolres Surakarta.
Setahun kemudian Listyo pindah tugas ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri. Setahun bertugas di Asubdit II, ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden pada 2014, Listyo langsung diboyong ke istana. Ia ditunjuk menjadi ajudan Jokowi.
Dua tahun bertugas menjadi ajudan Jokowi, pada 2016, ia menjadi Kapolda Banten.
Pada 2018, lulusan S2 Universitas Indonesia ini mendapat promosi menjadi Kadiv Propam. Setahun berlalu, Listyo dipercaya menjadi Kabareskrim menggantikan Idham Aziz yang dilantik menjadi Kapolri.
Saat menjabat Kabareskrim, sejumlah kasus pernah ditanganinya. Di antaranya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan dan menangkap buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra di Malaysia.
Komentar