Jakarta, monitorkeadilan — Presiden Joko Widodo mengarahkan agar pencarian pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJY-182 untuk dimaksimalkan.
Arahan Presiden itu diungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers via aplikasi Zoom, Sabtu (9/1).
Ditegaskan, arahan Presiden telah ditindaklanjuti. Sejumlah kapal telah dikerahkan untuk keperluan pencarian dan evakuasi.
“Dari Basarnas 4 kapal, 3 kapal karet, 3 sea reader dan TNI AL,” ungkap Budi Karya Sumadi.
Sayangnya waktu malam hari menyebabkan pencarian pesawat mengalami gangguan visibilitas.
Karena itu pencarian maksimal akan dilanjutkan Minggu (10/1).
Sementara itu pihak Basarnas telah membuka Posko pencarian pesawat di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara.
Pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJY 182 rute Jakarta – Pontianak mengalami hilang kontak sejak pukul 14.40 Wib.
Menhub menerangkan, pesawat Sriwijaya Air hilang kontak setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Supadio, Pontianak.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu menjauh dari rute kemudian hilang dari radar. Pesawat itu menampung 43 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit.
Berdasar situs itu pula, pesawat sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau 250 kaki.
Setelah itu, pesawat jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC hilang kontak.
Komentar