Gorontalo, monitorkeadilan — Wakil Ketua Komisi I DPRD Gorontalo Utara, Mathran Lasunte, menyatakan gagasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Anggrek lebih masuk akal ketimbang KEK Papualangi. Kedua kawasan berada di wilayah Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Politisi PPP itu beralasan kawasan Anggrek telah memiliki sejumlah pendukung untuk ditetapkan menjadi KEK. Mathran menyebut ketersediaan pelabuhan internasional, lahan yang luas, juga lebih disukai kalangan investor.
“Rencana KEK Papualangi di Kecamatan Tolinggula telah jadi topik di DPRD dan kami sepakat untuk menolaknya berdasarkan banyak pertimbangan,” tegas Mathran melalui sambungan telepon, Kamis (17/12).
Beberapa masalah menurut Mathran akan membuat rencana KEK Papualangi sulit diwujudkan. “Secara geografis Papualangi berada di ujung kampung, dekat perbatasan Kabupaten Buol di Sulawesi Tengah. Siapa investor yang mau ke dalam, sementara fasilitas penunjang di sana tidak ada. Kalau mau diperjuangkan, butuh waktu lama dan alot,” katanya.
Berbeda jika KEK ditetapkan di Anggrek. Upaya merealisasikannya, menurut Mathran, lebih mudah. Alasannya kawasan Anggrek sejak 2016 telah dirintis menjadi kawasan industri. Hal itu dapat mempercepat kajian tentang kelayakan.
KEK Anggrek merupakan rekomendasi hasil Rapat Kerja (Raker) Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Korwil Gorontalo di Pantai Minanga, Gorontalo Utara, pada 5-6 Desember lalu.
Ketua IKA Unhas Korwil Gorontalo, Dahlan Usman, mengatakan KEK Anggrek dapat memotong rute distribusi produk-produk elektronik dari Jepang, China, Taiwan, Korea Selatan menuju Surabaya.
Dahlan menyebut KEK Anggrek direkomendasikan menangani asembling, bukan pabrikan.
Mathran Lasunte juga sepakat KEK Anggrek berkonsentrasi menangani asembling. Alasannya lebih cocok dengan karakteristik Sumber Daya Manusia di Gorontalo Utara.
“Asembling tidak membutuhkan tenaga kerja dengan skill terlalu tinggi. Tenaga kerja lulusan SLTP dan SLTA pun dapat bekerja di KEK Anggrek,” cetusnya.
Untuk merealisasikan KEK Anggrek, Mathran mengatakan perlu penyatuan visi antara semua pihak di Gorontalo Utara, terutama kalangan eksekutif dan legislatif.
“Jangan DPRD kasih perhatian tapi eksekutif berencana lain. Tidak ada alasan untuk menghambat, mari satukan visi agar KEK Anggrek tidak sekedar mimpi,” tandas politisi berwajah ganteng itu.
Komentar