oleh

KETUA MPR : CEGAH COVID-19, HERBAL INDONESIA TAK KALAH HEBAT

banner 468x60

Jakarta, monitorkeadilan — Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai kualitas herbal Indonesia tidak kalah dibanding herbal dari China maupun Ginseng Korea. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut Indonesia bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Karenanya pemerintah dan masyarakat perlu mendorong berbagai perusahaan dalam negeri untuk meningkatkan kemampuan dalam mengolah berbagai bahan tersebut menjadi suplemen kesehatan.

“Prinsipnya, dari alam Indonesia, dikelola perusahaan Indonesia, agar bisa bermanfaat bagi bangsa Indonesia dan menembus pasar dunia,” ujar Bamsoet saat berbincang dengan Riyanto, Presiden Direktur PT Harvest Gorontalo Indonesia (HGI) sebagai produsen jamu herbal Soman, dalam Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik), dalam konten youtube Bamsoet Channel, di Jakarta, Jumat (11/12).

banner 336x280

Ketua DPR RI ke-20 ini mengapresiasi kehadiran jamu herbal Soman yang terdiri dari ekstraksi 18 macam buah, 14 aneka sayur, dan 7 macam rempah yang dapat membantu memenuhi nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga bisa bermanfaat untuk mencegah dan mengobati penderita Covid-19.

“Berpengalaman lebih dari 12 tahun mengembangkan jamu dari alam Indonesia, PT HGI telah mengekspor jamu herbal ke berbagai negara. Antara lain China, Canada, berbagai negara di kawasan Amerika Latin hingga Afrika. Daripada kita mengimpor jamu dari China, lebih baik menggunakan produk dalam negeri saja. Selain sudah terbukti khasiatnya, juga bisa mendatangkan nilai ekonomi bagi para petani tanaman herbal lokal,” tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini meyakini, seiring pandemi Covid-19, popularitas jamu akan kembali meningkat. Karena masyarakat akan semakin tergerak menjaga daya tahan tubuh, salah satunya melalui herbal.

“Di tahun 2019, industri jamu dan obat tradisional mampu tumbuh di atas 6 persen. Di tahun 2020 dan selanjutnya, pertumbuhannya bisa jadi naik tajam. Pelaku industri jamu juga semakin menjamur, tercatat sudah ada lebih dari 1.200 pelaku industri jamu, sekitar 129 diantaranya masuk kategori industri obat tradisional,” pungkas Bamsoet.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan