Jakarta, monitorkeadilan — PT Bio Farma memperkirakan penyuntikan vaksin Covid-19 dimulai pada Februari 2021. Namun hingga saat ini harga vaksin belum bisa ditentukan.
Menteri Kesehatan Terawan beralasan, saat ini harga satu dos vaksin di dunia masih berubah-ubah. Karena itu pemerintah belum dapat mematok tarif vaksinasi.
Untuk pengadaan vaksin, Terawan menyebut, pemerintah telah menggelontorkan anggaran senilai Rp 17 triliun untuk membeli vaksin Covid-19 dari luar negeri pada 2021. Anggaran sebanyak itu diperlukan untuk mendatangkan 246.575.051 dosis vaksin.
Di tahun 2020 pemerintah mengeluarkan Rp 637.300.800.000 untuk mendatangkan 3 juta dosis vaksin buatan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac Biotech.
Dalam skema vaksinasi nantinya, pemerintah menentukan 30 persen vaksin program dan sisanya 70 persen vaksin mandiri.
Pemerintah telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.
Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Komentar