oleh

Polda Papua Dalami Kemungkinan Penjualan Senpi ke KKB oleh Jaringan Filipina

banner 468x60

Manokwari, monitorkeadilan.com — Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing membenarkan jajarannya berhasil meringkus tiga orang penjual senjata api jenis pistol pabrikan, yang merupakan jaringan Filipina-Manado-Papua.

Penangkapan dilakukan di tempat yang berbeda.

banner 336x280

Dari jumlah tersebut sebanyak 2 orang merupakan warga Manokwari berinisial SM dan SK. Seorang lagi merupakan ibu rumah tangga asal Sulawesi Utara, berinisial RB.

Perempuan tersebut dibekuk setelah keluar dari pintu kedatangan Bandara Rendani, Manokwari, pukul 10.00 WIT.

Awalnya Tim Khusus Polda Papua Barat menciduk SM alias Soni yang tidak jauh dari lokasi PLTD Sanggeng pada 3 November 2020, sekira pukul 06.30 WIT.

“Pada saat itu pelaku akan memperdagangkan senjata api,” papar Tornagogo Sihombing.

Setelah melalui pengembangan, tim polisi kemudian menangkap RB pada 6 November 2020 lalu. Pada hari yang sama polisi menangkap KS di Kampung Susweni, sekira pukul 13.20 WIT.

Dari tangan pelaku, tim khusus mengamankan sejumlah barang bukti berupa 6 pucuk pistol pabrikan beserta 39 butir amunisi kaliber 4,5 mm, dan enam butir amunisi kaliber 3,8 mm.

Berdasarkan pemeriksaan awal, polisi menduga penjualan senjata api bermotif ekonomi. Sedangkan dari sisi pembeli bermotif untuk menjaga diri dan mas kawin.

Meski begitu polisi tidak mau percaya begitu saja. Kasus tersebut masih terus didalami untuk menemukan kemungkinan terdapat motif lain, termasuk kemungkinan adanya transaksi penjualan senjata api yang dilakukan jaringan Filipina kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB).

“Jadi jaringan RB ini punya hubungan khusus dengan pelaku tindak kejahatan yang ada di Filipina. Dari Filipina senjata masuk Indonesia melalui Manado, Sulawesi Utara,” kata Kapolda Papua Barat, Rabu (18/11).

Selanjutnya, imbuh Tornagogo, dari Manado penyelundupan senjata api ke Papua Barat dilakukan melalui Sorong lalu ke Manokwari. Diduga jaringan RB juga sudah masuk ke wilayah Papua melalui Kabupaten Nabire.

Saat ini ketiganya masih diamankan di Mapolda Papua Barat. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *