Waisai, monitorkeadilan.com — Sebagai salah satu prioritas pariwisata Indonesia, pengamanan Pilkada di Raja Ampat perlu penanganan tersendiri. Sebab pelaksanaan pesta demokrasi yang terkesan tidak aman dapat menimbulkan dampak terhadap kenyamanan para wisatawan.
Hal itu dikhawatirkan bakal mempengaruhi jumlah wisatawan sekaligus penghasilan daerah.
Karena itu Kapolres Raja Ampat, AKBP Andre JW Manuputty SIk berharap semua pihak dapat ikut menjaga agar suasana tetap kondusif.
“Orang-orang di luar atau dunia internasional melihat bahwa Raja Ampat adalah daerah yang aman, nyaman serta pelaksanaan Pilkadanya tertib, rapih dan kondusif sehingga mereka akan lebih berminat lagi untuk datang dan berwisata di Raja Ampat,” katanya.
Andre juga mengatakan, Polres Raja Ampat akan menerjunkan 309 personel untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang.
Pengamanan juga akan dibantu oleh Kodim 1805 Raja Ampat.
Kegiatan pengamanan, lanjut Andre, berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Daerah (Bawaslu) terkait pelaksanaan yang sudah ada, termasuk dalam waktu dekat persiapan untuk melakukan simulasi simulasi di TPS.
Seluruh personel yang disiapkan akan diterjunkan H-3 ke semua TPS. Sedangkan daerah terjauh dan terluar penurunan personel akan dilakukan pada H-6.
“Apapun pilihan anda, anda yang menentukan saat masa pencoblosan nanti. Suasana aman dan tertib ini tolong dipertahankan karena kita adalah Kabupaten Raja Ampat yang nota bene adalah daerah daerah pariwisata yang menjadi salah satu prioritas wisata di Indonesia sehingga kita menjadi salah satu etalase bagi seluruh Indonesia,” kata Kapolres.
Komentar