Jakarta, monitorkeadilan.com — Melaksanakan tugas pengamanan perbatasan dengan medan berat dan cuaca tidak menentu di Papua, tidak menghalangi semangat personel Satgas Pamtas Yonif 312/Kala Hitam untuk mengabdi kepada negeri walaupun dihadapkan dengan infrastruktur jalan darat yang belum memadai di Kabupaten Keerom, Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 312/KH Letkol Inf dedy Ariyanto dalam dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Senin (2/11).
Dedy menjelaskan, dorongan logistik (dorlog) adalah rutinitas kegiatan bulanan bagi Satgas Pamtas Yonif 312 /KH, bagi semua jajaran pos-pos terdepannya. Kegiatan ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan logistik prajurit selama penugasan tetapi juga untuk membantu warga yang membutuhkan di sekitar pos-pos Satgas.
“Masih terdapatnya prasarana jalan yang belum diperkeras di beberapa wilayah perbatasan ini tentu menjadi kendala sendiri bagi pelaksanaan dorlog ini, namun demikian sebagai prajurit TNI pengamanan perbatasan, kami tetap semangat dan pantang menyerah menjalankan tugas mulia ini,” ungkap Dedy.
“Kondisi jalan yang belum diperkeras ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu membuat perjalanan dorlog ini penuh tantangan, tidak jarang kondisi jalan yang berlumpur menghambat laju kendaraan dan membuat waktu tempuh bertambah dua kali lipat dari yang seharusnya,” imbuh Dedy.
Di tempat terpisah, Pasiminlog Satgas Pamtas Yonif 312/KH Lettu Inf Reskiawan mengatakan kegiatan dorlog ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan prajurit saja, namun juga sekaligus untuk mendistribusikan bantuan seperti sembako, pakaian layak pakai, obat-obatan yang merupakan bantuan dari TNI, instansi pemerintahan maupun hasil swadaya Satgas Pamtas Yonif 312 /KH bagi warga perbatasan yang berada di wilayah binaannya.
“Kondisi jalan yang belum diperkeras ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu membuat perjalanan dorlog ini penuh tantangan, tidak jarang kondisi jalan yang berlumpur menghambat laju kendaraan dan membuat waktu tempuh bertambah dua kali lipat dari yang seharusnya,” kata Reskiyawan.
Walau dengan kondisi medan yang cukup berat, tidak menyurutkan semangat personel Satgas untuk bertugas menjaga perbatasan dan memberikan yang terbaik bagi warga sekitar pos-pos Satgas berupa bantuan logistik, pelayanan kesehatan, tenaga pendidik maupun penyuluhan bagi warga.
“Menyiasati keadaan tersebut tentu saja kami melakukan perencanaan dan persiapan maksimal baik untuk pengamanan personel, materil maupun kebutuhan logistik selama perjalanan,” tambahnya.
Komentar