oleh

Tinggal Tunggu Presiden, Harga Vaksin Anti Covid-19 Seharga Rp 200.000

banner 468x60

Jakarta, monitorkeadilan.com — Pandemi Covid-19 memasuki bulan kedelapan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Brotoasmoro menyebut per 5 Oktober 2020 kasus terkonfirmasi positif sebanyak 307.120 kasus.

Sementara itu harga vaksin Covid-19 masih belum jelas. Padahal vaksin sedang ditunggu untuk dapat segera menekan angka penyebaran penyakit.

banner 336x280

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir memperkirakan, harga vaksin Covid-19 yang akan dijual di pasaran berkisar Rp200.000 per dosis. Namun, harga vaksin tersebut masih menunggu kepastian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Honesti juga mengatakan saat ini pihaknya tengah berkomunikasi dengan Kementerian BUMN dan presiden terkait penetapan harga vaksin tersebut.

“Asumsi sementara harga (vaksin) Rp200 ribu per dosis, kami sedang berkomunikasi dengan pemerintah. Akan ada Perpres,” kata Honesti pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/10).

Menurut Honesti, ditargetkan pada akhir 2020 atau awal tahun 2021 vaksinasi akan dilakukan. Proses vaksinasi akan dilakukan kepada 170 juta orang. Angka itu sekitar 70 persen dari total penduduk Indonesia.

Setiap orang, nantinya akan mendapatkan dua dosis vaksin atau dua kali suntikan. Dengan begitu, Bio Farma akan menyediakan 340 juta vaksin hingga tahun depan.

“Target 170 juta orang Indonesia untuk memenuhi herd immunity, jadi 1 orang 2 dosis, jadi butuh 340 juta dosis tahun depan,” ujarnya.

Proses vaksinasi itu merupakan jangka pendek dari langkah strategi holding farmasi BUMN dan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus. Selain menggandeng produsen vaksin asal China, Sinovac, Bio Farma juga bekerja sama dengan perusahaan farmasi terkemuka di dunia.

“Untuk jangka pendeknya sendiri, kita juga kita inisiatif untuk melakukan (kerja sama) dengan beberapa produsen vaksin nanti kami informasikan lebih lanjut,” tuturnya.

Sementara itu, untuk jangka panjangnya, Bio Farma akan memproduksi vaksin Merah Putih. Pada tahap ini, Bio Farma akan berkolaborasi dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman yang akan menggunakan strain virus asli Indonesia.

“Vaksin Merah Putih ini diharapkan akan diproduksi pada semester kedua 2022, bekerja sama dengan lembaga Eijkman yang berperan untuk penelitian awal sampai dengan pembuatan bibit vaksin,” tukasnya.

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan