Jakarta, monitorkeadilan.com — Indonesia berada di ambang jurang resesi. Pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi berpotensi berada di kisaran minus 1,7 persen hingga 0,6 persen.
Jika mengalami resesi, sektor ekonomi bakal terpukul. Akibatnya jumlah pengangguran baru tidak tertutup kemungkinan bakal bertambah. Diperkirakan, jumlah itu akan mencapai sekitar 5 juta orang.
Dalam sebuah webinar pada Kamis (24/9), Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, saat ini jumlah pengangguran berjumlah sekitar 7 juta orang. Resesi akan membuat angka ini bertambah sekitar 5 juta orang lagi.
Dikutip dari portal Kepolisian Daerah Metro Jakarta, Jumat (25/9), setiap tahun terdapat 2,24 juta orang membutuhkan lapangan kerja baru. Pada saat yang sama berdasarkan data ketenagakerjaan terdapat 8,14 juta orang setengah penganggur dan 28,41 juta bekerja paruh waktu. Berarti setidaknya sebanyak 46,3 juta orang tidak bekerja secara penuh.
Rosan menyebutkan, pertumbuhan ekonomi minus disumbang sektor perdagangan dan pengolahan yang terpukul situasi ekonomi belakangan. Demikian pula sektor akomodasi, makanan, dan minuman. Kontraksi yang diakibatkan oleh beberapa faktor, termasuk Covid-19, membuat sektor-sektor itu menjadi penyumbang pengangguran saat resesi.
Komentar