Jakarta, monitorkeadilan.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah anggaran pembelian karet masyarakat sebesar Rp 20 miliar. Sebelumnya anggaran untuk keperluan yang sama berjumlah Rp 100 miliar. Karet dibeli untuk dijadikan bahan pencampur aspal.
Dengan anggaran tambahan tersebut, PUPR membeli karet langsung dari petani di Provinsi Bengkulu. Sekaligus hal itu merupakan upaya mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.
Pandemi telah menyebabkan karet masyarakat sulit diserap pasar. Pembelian oleh PUPR diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat sekaligus menjaga kemantapan ruas-ruas jalan nasional guna mendukung pergerakan orang dan barang (logistik).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kelebihan campuran aspal karet alam yakni dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur. “Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Dengan tambahan anggaran TA 2020 sebesar Rp 20 miliar, total pembelian karet campuran aspal pada tahun ini menjadi Rp 120 miliar untuk menyerap 11.338 ton karet. Pembelian karet di kelompokkan menjadi dua pulau penghasil karet, yakni Pulau Sumatera sebanyak 8.450,87 ton dengan anggaran Rp 86,4 miliar dan Pulau Kalimantan sebanyak 2.886,85 ton senilai Rp 33,6 miliar.
Mekanisme pembelian aspal karet dilakukan oleh Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR di sejumlah daerah penghasil karet seperti Medan, Palembang, Jambi, Padang, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, dan Balikpapan melalui petani yang tergabung dalam kelompok petani UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olah Karet)).
Hingga 13 September 2020, progres penyerapan anggaran pembelian karet mencapai 36,91% atau sebesar Rp. 44,29 miliar. Pada TA 2021, pembelian karet bahan campuran aspal terus dilanjutkan Kementerian PUPR dengan anggaran bertambah menjadi Rp 130 miliar.
Penggunaan aspal karet untuk preservasi jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi, Jalan Nasional Batas Karawang-Cikampek, Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan Jalan Nasional Ruas Muara Beliti-Batas Kabupaten Musi Rawas-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat.
Komentar