Waisai, monitorkeadilan.com — Jangan tinggalkan air mata, tapi tinggalkan mata air bagi generasi mendatang. Pesan bijak nan puitis itu dilontarkan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, dalam peluncuran sistem baru berwisata di Kabupaten Raja Ampat.
Dengan mengabaikan kelestarian alam maka manusia jaman ini bakal membuat generasi mendatang menangis.
Dari pada meninggalkan air mata pada anak cucu, menurut gubernur generasi dan pemimpin saat ini berkewajiban mewariskan mata air.
“Kita harus tinggalkan mata air bagi anak cucu dan bukan meninggalkan air mata,” kata gubernur di hadapan puluhan pejabat Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.
Agar dapat meninggalkan mata air, gubernur mengingatkan agar semua pihak tidak mengeksploitasi sumber alam secara membabi-buta. Sumber-sumber itu harus dikelola secara berkelanjutan.
“Mari kita jaga alam ini bukan hanya untuk kepentingan saat ini tetapi untuk kepentingan masa kini dan anak cucu kita di masa mendatang,” pesan gubernur.
Menurut gubernur, Papua Barat memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa yang tersebar di semua kabupaten dan kota. Kekayaan, tidak saja berada di daratan tetapi juga di lautan. Keindahan bawah air di Papua Barat, lanjut gubernur, telah diakui dunia.
“Pariwisata bawah laut Raja Ampat sudah mendunia, mari kita jaga pariwisata kita,” kata gubernur lagi.
Dikatakan, saat ini Papua Barat ditetapkan sebagai provinsi konservasi pertama di dunia. Menurut gubernur hal itu berkat komitmen yang kuat untuk menjaga sumber-sumber daya alam.
Komentar