Jakarta, monitorkeadilan.com — Untuk mempercepat penemuan vaksin anti Covid-19, Pemerintah Indonesia segera menguji klinis vaksin hasil kerja sama dengan perusahaan asal China Sinovac, dengan Bio Farma.
Untuk keperluan itu dibutuhkan sebanyak 1.620 orang yang bersedia disuntik menggunakan vaksin temuan tersebut.
“Harus dilakukan pengujian agar terbukti vaksin ini betul-betul efektif dan aman,” ungkap Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/7).
Pria yang juga Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) ini, sebanyak 1.620 orang akan direkrut dalam waktu dekat. Kriterianya antara lain, berusia minimal 18 hingga 59 tahun dan sehat.
“Jadi orang itu pasti diperiksa dulu dengan teliti. Periksa darahnya, periksa jantungnya, periksa paru-parunya sudah sehat, baru dia bisa ikut penelitian ini. Seperti itu,” tuturnya.
Menurut Kusnandi, pihaknya tidak membatasi terkait kriteria calon relawan yang akan diuji. Ia mengatakan, siapa pun bisa mengajukan diri untuk menjadi relawan dan dirinya akan menyebarkan informasi ini segera.
“Siapa saja yang mau bisa, kami punya kantong-kantong penelitian, akan kami beri brosur siapa yang ingin ikut penelitian kami silakan mendaftar, itu sukarela,” tukasnya.
Tertarik jadi relawan?
Komentar