Manokwari, monitorkeadilan.com — Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo ingin agar Papua Barat menjadi contoh nasional penanganan pandemi penyakit tersebut.
Dalam rapat koordinasi bersama Gugus Tugas se-Papua Barat secara virtual di Manokwari, Selasa (7/7), Doni mengatakan kasus Covid-19 di provinsi yang dipimpin Gubernur Dominggus Mandacan tidak sebanyak daerah lain.
Dari total sebanyak 265 kasus konfirmasi positif, 184 orang dinyatakan sembuh. Angka kematian akibat Covid-19 empat orang yang terjadi di satu daerah. Jumlah itu berarti 1,5 persen saja. Sebanyak 12 daerah lain yang terdapat di Papua Barat tidak terjadi kematian sehingga dinilai merupakan keberhasilan dalam pencegahan.
“Penanganan Covid-19 di Papua Barat cukup berhasil,” kata Doni memuji.
Dia juga mengacungkan jempol karena empat kabupaten di Papua Barat sejak awal pandemi tidak pernah sekali pun terkonfirmasi positif. Keempatnya adalah Maybrat, Tambrauw, Sorong Selatan, dan Pegunungan Arfak.
Pada kesempatan terpisah Gubernur Dominggus Mandacan melakukan curhat dalam acara pertemuan bersama Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardob dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Manokwari.
Menurut gubernur daerahnya masih membutuhkan dokter spesialis untuk menangani Covid-19. Gubernur menyebut kebutuhan dokter di bidang spesialis paru, anestasi, radiologi dan patologi. Pemerintah Provinsi, katanya, sanggup menggaji mereka Rp 75 hingga Rp 80 juta sebulan plus tempat tinggal dan kendaraan operasional.
Penerimaan dokter spesialis telah dibuka sejak April, namun hingga kini masih sepi peminat. Padahal tawaran gaji dan fasilitas itu telah ditingkatkan.
Semula pemerintah provinsi menawarkan gaji Rp 50 juta sebulan.
Gubernur berharap gugus tugas nasional maupun Kementerian Kesehatan membantu Papua Barat memenuhi kekurangan tenaga dokter tersebut.
Komentar