Jakarta, monitorkeadilan.com — Ketua Fraksi Partai Amanat (PAN) DPR RI Hanafi Rais menyatakan mundur dari DPR periode 2019-2024. Tak hanya dari keanggotaan di DPR, putra Amien Rais itu juga menyatakan mundur dari kepengurusan partai.
Pengunduran diri Hanafi itu berdasarkan surat pengunduran diri tertanggal 5 Mei 2020, dan ditandatangani langsung oleh Hanafi.
“Bersama surat ini, saya menyatakan mengundurkan diri dari kepengurusan DPP PAN 2020-2025, dari Ketua Fraksi PAN DPR, dan dari anggota DPR Fraksi PAN 2019-2024,” tulis Hanafi dalam keterangan tertulis, Selasa (5/5).
Hanafi tak menjelaskan secara rinci alasan pengunduran dirinya. Dia meminta maaf atas kekurangannya selama ini.
Hanafi hanya mengatakan, pasca kongres PAN pada Februari silam, dia memiliki harapan dan berikhtiar agar PAN bisa menegakkan prinsip keadilan untuk menjaga keutuhan dan kebersamaan sesama kader.
“Kita semua tahu bahwa PAN telah melewati proses kongres yang sarat dengan kekerasan dan mencoreng wajah partai sendiri. Kita hendaknya sudah dan terus mentaubati apa yang terjadi,” kata Hanafi.
Dia menilai PAN melewatkan momentum untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap.
“Kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului dengan kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN jadi antitesis pemegang kekuasaan,” kata Hanafi.
PAN menggelar kongres pada Februari 2020 lalu. Dalam Kongres itu, Zulkifli Hasan kembali terpilih sebagai Ketua Umum untuk masa jabatan 2020-2025.
Kongres sempat diwarnai kericuhan. Sejumlah pendukung kubu Amien Rais memprotes jalannya kongres yang dinilai tak adil dan melanggar AD/ART partai.
Diikuti para loyalis
Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas membenarkan pengunduran diri Hanafi Rais dari kepengurusan partai dan anggota DPR. Dia pun menyatakan akan mengikuti jejak putra Amien Rais itu untuk mundur dari kepengurusan PAN.
Langkah pengunduran diri Hanafi itu diketahui dari salinan surat yang diketik dan ditandatangani oleh Hanafi di atas materai Rp6.000 pada Selasa (5/5).
“Saya sudah konfirmasi sama Hanafi, benar beliau mundur seperti di surat,” kata Asri, Selasa (5/5).
“Hanya ridha Allah yang saya tuju. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekurangan saya. Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan saya dan kita semua,” tulis Hanafi dalam suratnya.
Asri sendiri juga mengaku akan mengundurkan diri dari Ketua DPW PAN Sulbar pada hari ini.
Dia pun menyampaikan bahwa Amien Rais telah meminta sejumlah kader PAN untuk menggelar rapat lewat video conference pada hari ini.
“Kami diminta rapat Zoom dengan Amien Rais. Saya juga mau mengajukan pengunduran diri juga,” kata Asri.
Meski begitu, dua pengurus DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay dan Yahdil Harahap mengaku belum mengetahui seputar pengunduran diri Hanafi.
Saleh meminta agar informasi tersebut dicek langsung ke Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno.
“Tolong dicek ke Ketum atau Sekjen ya. Saya belum dapat info,” kata Saleh.
Sementara itu, Yahdil menambahkan bahwa surat pengunduran diri Hanafi itu baru beredar di media dan media sosial. Menurutnya, Hanafi belum pernah mengajukan pengunduran diri ke DPP PAN secara resmi.
“Baru beredar di media dan di medsos, secara resmi setahu saya belum pernah disampaikan ke DPP PAN,” ungkapnya.
Untuk diketahui, DPP PAN tengah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I pada hari ini secara daring.
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno menyatakan forum tersebut akan membahas mengenai pelbagai isu nasional yang strategis dan santer dibicarakan belakangan ini.
Isu itu diantaranya terkait Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) dan terkait Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
“Kita buat pandangan PAN resmi terkait isu-isu yang penting agar masyarakat tahu posisi politik PAN terkait isu-isu penting tersebut bagaimana,” kata Eddy dalam keterangan resmi, Minggu (3/5).
(MK/Politik)
Komentar