oleh

Seruan Perang KIB (Komite Independen Batak) vs FPI Bisa Picu Konflik Agama

banner 468x60

Medan, monitorkeadilan.com — Seruan perang antara Komite Independen Batak atau KIB vs FPI bisa menimbulkan konflik agama.

Seruan perang disampaikan langsung oleh Ketua KIB Tagor Aruan. Ia mengajak seluruh elemen Batak bersatu dan berkumpul untuk mengusir FPI dari Sumatera Utara.

banner 336x280

Menanggapi seruan itu, putra Batak Jansen Sitindaon meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan kasus persekusi penjual tuak yang dipersekusi FPI ke polisi.

“Cukuplah. Jgn lagi kita “panas-panasi” persoalan di Batang Kuis ini. Semua pihak saling berdamai menurut saya adl jalan terbaik. Toh semuanya sama² saudara yg hidup di Sumut,” kata Jansen di akun Twitternya, Kamis (30/4).

“Jikapun ada yg masih tidak puas biarlah hukum menjadi ujungnya. Bukan mengajak rusuh atau konflik sosial,” tambahnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu meminta kepada Polda Sumut untuk memproses kasus persekusi pemilik kedai tuak agar kasus itu tidak meluas.

Jansen mengingatkan kasus kerusuhan bernuansa agama di Ambon bermula dari kasus kecil. Ia tak ingin kasus serupa terjadi di Sumut.

Ia mengatakan, konflik agama di Ambon hanya bermula dari keributan antara sopir angkot dengan kelompok pemuda. Keributan itu kemudian meluas hingga menjadi konflik antar kelompok agama.

Sebagai orang Batak, kata dia, tentu marah melihat kejadian persekusi di Batang Kuis, Sumut. Namun persoalan itu sebaiknya diselesaikan melalui jalur hukum.

“Di Indonesia yg komunal harus kita hindari benturkan agama dgn agama, suku dgn suku. Poso, Ambon, Sampit jd bukti hal begini jd penyebab “tabrakan maut” yg rugikan semua,” pungkas Jansen.

(MK/Hukum)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan