Manokwari, monitorkeadilan.com — Permasalahan mahalnya tiket pesawat di Manokwari menjadi perhatian serius Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
Pemerintah Provinsi Papua Barat melobi maskapai Air Asia untuk segera masuk melayani rute penerbangan di Bandar Udara Rendani Manokwari.
Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Papua Barat, Max L Sabarofek di Manokwari, Senin, mengutarakan, beberapa waktu lalu pihaknya mendatangi kantor Maskapai Air Asia di Jakarta untuk menyampaikan surat rekomendasi Gubernur Dominggus Mandacan.
“Intinya pihak maskapai siap dan kami pun akan menyeriusi agar Air Asia segera masuk Manokwari. Kami meyakini kehadiran Air Asia akan berdampak positif bagi penerapan harga tiket,” kata Max.
Sebelum mendatangi kantor maskapai, pihaknya sudah mendatangi kantor Direktorat Perhubungan Udara guna menindaklanjuti rekomendasi gubernur terkait peningkatan layanan penerbangan di ibu kota provinsi tersebut.
Selain Air Asia, Max juga mendatangi kantor Lion Air serta Batik untuk mendorong penambahan pesawat serta rute penerbangan dari serta menuju Manokwari.
“Bapak wakil gubernur dan pak Kepala Dinas Perhubungan pun sudah ke kantor Garuda Indonesia. Intinya Garuda siap untuk masuk lagi, begitu juga Lion Air dan Batik Air, mereka siap menambah rute,” kata Max lagi.
Harga tiket penerbangan di Manokwari menjelang dan usai Natal melambung cukup tinggi. Bahkan harga tiket dari Manokwari menuju ke sejumlah daerah sempat melambung pada kisaran Rp 8 juta hingga Rp20 juta.
Max berharap, kehadiran maskapai baru bisa menekan secara maksimal harga tiket di daerah tersebut, terutama pada momentum tertentu.
“Kehadiran Air Asia sangat kami harapkan, tiket Air Asia di kisaran Rp 1,7 hingga 2 juta. Kalau dia masuk yang lain pasti akan menyesuaikan, harga tiket akan semakin kompetitif,” ujarnya.
Untuk Lion Air, lanjut Max saat ini sedang persiapan untuk membuka rute Manokwari-Jayapura.
“Lion Air sedang cari slot dari Jayapura. Kita berdoa semoga semua sesuai harapan sehingga layanan penerbangan di Manokwari semakin baik lagi,” pungkasnya.
(MK/Ekonomi)
Komentar