Wamena, monitorkeadilan.com — Pekerjaan itu telah selesai. Pasar Wouma di Wamena, Jayawijaya Papua, telah dapat dipergunakan seperti sebelum mengalami kerusakan akibat kerusuhan pada 23 September 2019.
Dengan luas 740 meter persegi, Pasar Wouma merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Wamena. Kerusuhan menyebabkan 128 lapak pedagang rusak berat.
Saat mengunjungi Wamena pada Senin (28/10/2019), Presiden Joko Widodo perintahkan agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kerjakan rekonstruksi Pasar Wouma. Presiden hanya memberi waktu selama dua minggu, karena rekonstruksi pasar itu merupakan prioritas untuk memulihkan kegiatan ekonomi di Kota Wamena.
Kini tugas itu telah diselesaikan. Pekerjaan rekonstruksi pasar menghabiskan anggaran sebanyak Rp 4,74 miliar dikerjakan PT Nindya Karya didukung Konsultan PT Virama Karya. Pekerjaan rekonstruksi juga melibatkan personil TNI AD.
Selain perbaikan Pasar Wouma, Kementerian PUPR juga melaksanakan perbaikan fasilitas sosial dan umum, seperti gedung pemerintahan, toko, sekolah dan rumah penduduk yang rusak akibat aksi massa di Wamena pada September 2019 lalu.
Dari hasil identifikasi di lapangan, sebanyak 6 kantor Pemerintahan mengalami rusak berat, seperti Kantor Bupati Jayawijaya, Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH), PLN, KUA dan Kantor Dinas Perhubungan. Selain kantor Pemerintahan, menurut hasil identifikasi terdapat 18 sarana pendidikan, 403 ruko, dan 183 unit rumah warga mengalami rusak berat.
Perbaikan kantor pemerintah itu diperkirakan akan membutuhkan biaya hingga sekitar Rp 131,5 miliar. Perbaikan sarana dan prasarana pendidikan diperkirakan Rp 13,9 miliar. (kn)
Komentar