Jakarta, monitorkeadilan.com — Memang keterlaluan. Cangkul saja harus impor. Padahal perkakas pertanian itu mudah dibuat. Namun begitulah kelakuan para pejabat pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tahun 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Presiden Joko Widodo sempat mengungkap alasan para pejabat melakukan impor. Menurut Jokowi, para pejabat pengadaan beralasan barang impor lebih murah.
Alasan itu tentu saja menimbulkan tanda tanya. Mengapa cangkul impor lebih murah ketimbang cangkul produk lokal?
Menurut Presiden, harga murah bukan patokan dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Proses yang dibiayai anggaran negara dan daerah itu, seharusnya mendongkrak produk lokal. Karena itu Jokowi lebih suka menggunakan produk lokal meskipun sedikit lebih mahal. Sebab dengan begitu pengadaan barang dan jasa pemerintah menimbulkan dampak ekonomi terhadap produk dalam negeri.
Presiden minta agar Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) memetakan barang-barang yang dapat diproduksi di dalam negeri, assembling (dirakit), dan impor.
“Ini harus dicek, yang impor langsung distabilo merah saja,” tegas Jokowi. “Persulit barang yang namanya impor-impor itu,” lanjutnya.
Komentar