Jakarta, monitorkeadilan.com — Wacana pemekaran provinsi di pulau Papua masuk tahap berikutnya yang sangat menentukan karena sudah masuk dalam pembahasan antar para tokoh masyarakat.
Wacana pemekaran wilayah di Papua bergulir usai beberapa tokoh adat bertemu Presiden Jokowi di Istana. Mereka mengusulkan pemekaran lima wilayah provinsi baru agar jumlah daerah di Papua sesuai tujuh wilayah adat.
Namun Mendagri sebelumnya, Tjahjo Kumolo memastikan pemekaran di Papua hanya dua provinsi. Tjahjo memastikan pemekaran tak terhambat moratorium yang diterapkan Jokowi sejak tahun 2014.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut tokoh masyarakat di Papua belum sepakat soal provinsi baru di kawasan pegunungan tengah. Hal itu ia ketahui usai melakukan kunjungan ke Papua bersama Presiden Joko Widodo.
Tito menyampaikan masih ada perbedaan pendapat antar tokoh di dua wilayah adat, La Pago dan Meepago, terkait penamaan provinsi baru di pegunungan tengah Papua.
“Kalau yang di selatan tidak masalah, sudah. Yang tengah dan atas ini yang masih tarik-menarik apakah aspirasinya dari Papua Tengah ini mau tidak,” kata Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (29/10).
Tokoh-tokoh La Pago, kata Tito, mengusulkan nama Provinsi Pegunungan Tengah untuk provinsi baru. Provinsi itu disarankan berpusat di Wamena, Jayawijaya.
Sementara tokoh lainnya dari Meepago menginginkan provinsi baru dengan nama Papua Tengah. Nantinya provinsi ini berpusat di Kota Timika.
Mantan Kapolri itu berujar dengan perbedaan itu, maka ada usulan untuk membuat tiga provinsi baru, yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan Tengah. Namun untuk sementara pemerintahan Jokowi menyanggupi pemekaran dua provinsi saja.
“Sementara dijadikan satu dulu, namanya Papua Pegunungan Tengah. Kalau memang itu disepakati, yang di utara disepakati, berarti nambahnya dua,” tutur dia.
“Kita tunggu aspirasi mereka juga, cuma ya jangan menggunakan kekerasan lah,” lanjut dia.
Tito Rapat Tertutup Dengan Mahfud MD
Sementara itu, hari ini Tito menyambangi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Kedatangan mantan Kapolri itu disinyalir untuk rapat dengan Menko Polhukam Mahfud MD.
Tito tiba sekitar pukul 12.30 WIB dengan menumpang mobil Toyota Land Cruiser berwarna abu-abu.
Tito yang datang dengan mengenakan kemeja batik berwarna merah itu mendapat pengawalan ketat dari sejumlah personel kepolisian.
Tidak ada keterangan yang disampaikan Tito setiba di Kantor Kemenko Polhukam. Ia terlihat langsung masuk ke dalam kantor tempat Mahfud MD bertugas.
Berdasarkan informasi, Mahfud telah berada di dalam kantornya sejak pagi hari. Sebelum menerima Tito, mantan Hakim MK itu juga telah menggelar rapat internal dengan jajaran pejabat Kemenko Polhukam.
Rapat yang digelar tertutup antara Mahfud dengan Tito itu masih berlangsung hingga saat ini.
(MK/Fokus)
Komentar