Palu, monitorkeadilan.com — Jembatan adalah infrastruktur vital dalam menghubungkan satu wilayah ke wilayah lain yang terpisah oleh sungai. Tidak salah juga bila ada yang menilai jembatan sebagai penghubung jalur ekonomi karena bila akses terputus (tanpa jembatan), maka perputaran roda ekonomi masyarakat setempat akan berhenti pula.
Warga pada sejumlah desa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mendesak kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Donggala untuk segera memperbaiki kembali jembatan yang rusak, mengingat jembatan tersebut merupakan urat nadi yang menggerakan ekonomi masyarakat di beberapa desa di daerah itu.
“Jembatan ini sudah lama rusak dan hingga kini belum juga mendapatkan perbaikan dari instansi teknis,” kata Marten, salah seorang tokoh masyarakat adat di Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Jumat.
Ia mengatakan sebenarnya usulan perbaikan jembatan yang menghubungkan Desa Watatu dengan Desa Tanampulu sudah berkali-kali disampaikan baik langsung oleh kepala desa maupun tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga adat di wilayah tersebut.
Namun, kata dia, hingga kini belum juga mendapatkan tanggapan dari Pemkab Donggala. Padahal jembatan itu satu-satunya media penghubung dan jika sampai rusak total bisa berdampak bagi perekonomian masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Banawa Selatan yang merupakan salah satu lumbung beras di Kabupaten Donggala.
Hal senada juga disampaikan Amos, seorang warga Desa Tanampulu. Ia berharap Pemkab Donggala secepatnya memperbaiki jembatan yang rusak dimaksud agar arus kendaraan yang melintas berjalan lancar.
Kondisi jembatan semakin memprihatinkan, sebab lantainya sudah rusak dan beberapa kali kendaraan sepeda motor dan mobil terperosok dan nyaris jatuh ke sungai yang cukup dalam.
Jembatan rusak diduga kuat karena setiap hari dilewati kendaraan truk angkut material kayu. Setiap hari kendaraan truk bolak-balik melewati jembatan tersebut.
Bupati Donggala, Kasman Lassa yang dihubungi untuk konfirmasi melalui telepon seluler tidak berhasil.
(MK/Ekonomi)
Komentar