Manokwari, monitorkeadilan.com — Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Endang Retno di Manokwari, Rabu, mengatakan, Ekspor Papua Barat pada Desember 2017 ke Tiongkok mencapai 68,59 juta dolar Amerika.
“Lalu susul Ekspor ke Jepang sebesar 55,70 juta dolar Amerika dan Korea Selatan sebesar 47,39 juta dolar Amerika,” kata dia
Ia mengutarakan, kontribusi ekspor ke tiga negara tersebut mencapai 96,51 persen dari seluruh kegiatan ekspor Papua Barat.
Endang mengungkapkan, nilai ekspor Papua Barat pada Desember 2017 masih sebesar 177,88 juta dolar Amerika atau sekitar Rp.2,4 triliun. Bahan bakar mineral merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar yakni 174,19 juta dolar Amerika.
“Bahan bakar mineral mendominasi hingga 97,93 persen dari total ekspor Papua Barat,” sebutnya.
Selain bahan bakar mineral, komoditas ekspor Papua Barat antara lain perhiasan/permata, kayu atau barang berbahan kayu, garam, belerang, semen, ikan dan udang, daging dan ikan olahan, sabun serta preparat pembersih.
“Perhiasan/permata sebesar 2,51 juta dolar, Kayu dan barang dari kayu 0,57 juta dolar, garam,belerang, kapur /semen 0,21 juta dolar, ikan dan udang 0,21 juta dolar, daging dan ikan olahan 0,19 juta dolar, Sabun dan preparat pembersih 0,0001 juta dolar,” sebut Retno.
Proses ekspor di daerah tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bintuni, Pelabuhan Sorong, Bandar Udara Soekarno Hatta Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Manokwari, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, serta beberapa pelabuhan lain di Indonesia.
Sebagian besar pengiriman dilakukan melalui pelabuhan Bintuni. Ekspor di pelabuhan tersebut mencapai 170,89 juta dolar atau 96,07 persen dari total ekspor.
Endang menambahkan, selain mengekspor Papua Barat juga merupakan daerah penerima barang impor. Nilai Impor pada Desember 2017 sebesar 64,37 juta dolar Amerika.
Barang impor yang masuk ke daerah ini antara lain berasal dari Singapura, Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia, Thailand, Philipina, Jepang, Taiwan, Australia, Meksiko dan negara lain sepert Amerika.
(MK/Ekonomi)
Komentar