Jakarta, monitorkeadilan.com — Petarung muslim asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, benar-benar menunjukkan diri sebagai yang terbaik di dunia pada kelasnya.
Juara lightweight UFC, Khabib Nurmagomedov, lagi-lagi membuktikan bahwa dirinya masih yang terbaik hingga saat ini. Khabib mempertahankan sabuk juaranya dengan membuat Dustin Poirier yang merupakan juara interim lightweight menyerah pada ronde ketiga di UFC 242.
Pertarungan antara dua pria yang mendalami dua disiplin bela diri berbeda itu awalnya diprediksi akan berlangsung dengan seimbang. Akan tetapi, The Eagle –julukan Khabib– menampilkan performa yang luar biasa bahkan setelah hampir satu tahun absen dari oktagon akibat kericuhan dengan Conor McGregor di pertarungan sebelumnya.
Khabib tampil dengan penuh percaya diri sejak masuk ke dalam oktagon. Pria berusia 30 tahun itu langsung berusaha untuk menjatuhkan Poirier ke lantai untuk melakukan kuncian mematikan. Sesaat kemudian Khabib benar-benar menjatuhkan Poirier setelah menyudutkannya lebih dulu ke sisi oktagon.
Saat bertarung di lantai tentu saja Khabib lebih unggul daripada Poirier. Beberapa kali Khabib berusaha untuk melakukan gerakan rear naked choke kepada Poirier seperti yang dilakukannya untuk menghabisi McGregor. Akan tetapi, Poirier yang masih cukup bertenaga untuk melepaskan diri dari kuncian Khabib. Meski sudah lepas tetapi Khabib tetap memegang kendali pertarungan hingga ronde pertama selesai.
Pada ronde kedua, Poirier melayangkan beberapa jab yang salah satunya mengenai dagu kiri Khabib. Khabib tampak sedikit kehilangaan keseimbangan usai menerima jab tersebut. Poirier pun berusaha untuk memanfaatkan momen itu dengan melayangkan beberapa pukulan lagi tetapi berhasil dihindari Khabib.
Dalam keadaan terdesak kemudian Khabib menjatuhkan kembali Poirier ke lantai. Khabib kali ini tak mencoba untuk melakukan kuncian tetapi ia justru melayangkan beberapa pukulan ke wajah Poirier yang membuahkan beberapa luka. Darah tampak mulai membasahi wajah Poirier tetapi hingga ronde kedua selesai belum diketahui siapa pemenang pertarungan itu.
Di ronde ketiga, Khabib yang sadar stamina Poirier sudah menurun drastis langsung menjatuhkannya ke lantai. Akan tetapi, leher Khabib justru dikunci oleh Poirier karena terlalu tergesa-gesa dalam menjatuhkan sang lawan. Beberapa saat ada di kondisi kurang menguntungkan Khabib akhirnya bisa melepaskan diri.
Setelah itu, The Eagle terus menekan tubuh Poirier ke lantai diiringi beberapa pukulan ke wajah. Khabib akhirnya mendapatkan momen yang tepat untuk melancarkan gerakan rear naked choke. Poirier yang sudah amat kelelahan tak bisa melepaskan diri sehingga menepuk tangannya ke tubuh Khabib sebagai tanda menyerah. Kemenangan pun diraih Khabib di hadapan ratusan fans yang memenuhi Stadion The Arena, Abu Dhabi, Minggu (8/9/2019), dini hari WIB.
Setelah menang, kata pertama yang diucapkan oleh Khabib ketika disodori mic oleh pembawa acara adalah Alhamdulillah.
“Alhamdulillah,” kata Khabib.
Khabib kemudian berterima kasih kepada seluruh tim yang membantu dirinya selama masa persiapan menuju pertarungan tersebut.
“Saya ingin berterima kasih kepada ayah saya, pelatih saya, saudara-saudara saya, sparring partner, dan tim saya,” ujar Khabib sambil menyebut satu per satu saudara dan rekan-rekannya yang ada di arena pertandingan.
Menurut pelatih Khabib, Javier Mendez, petarung asal Rusia itu sukses menaklukkan Poirier lantaran mampu mengaplikasikan instruksi yang diberikan oleh ayah Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov.
Duel lawan Poirier ini sendiri merupakan kesempatan pertama Abdulmanap bisa mendampingi Khabib dalam sebuah laga UFC. Sebelumnya, Abdulmanap kesulitan mendapat visa bila Khabib berlaga di Amerika Serikat.
“Saya senang dengan apa yang kami lakukan, dia mengikuti semua yang direncanakan oleh ayahnya,” kata Javier Mendez.
Dengan kemenangan ini, maka Khabib masih mencatatkan rekor sempurna, 28-0 dalam kariernya sebagai petarung Mixed Martial Arts.
(MK/Sport)
Komentar