Palu, monitorkeadilan.com — Kota Palu bergeliat membangun pasca bencana tsunami dan gempa. Salah satu yang menjadi rencana tahun depan adalah pembangunan pasar khusus.
Pemerintah Kota Palu pada 2020 merencanakan membangun pasar khusus berbagai jenis oleh-oleh mulai dari kuliner sampai hasil kerajinan sebagai upaya pemerintah meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari produk-produk lokal.
Wali Kota Palu, Hidayat, Sabtu mengatakan rencananya pasar tradisional (PIT) Bambaru akan dibangun kembali dan dikhususkan sebagai pusat perbelanjaan berbagai jenis oleh-oleh.
Dengan demikian, kata dia, para pembeli tidak akan susah-susah mencari oleh-oleh khas Kota Palu karena sudah terpusat di suatu lokasi.
Selama ini, tidak ada pasar oleh-oleh sehingga konsumen yang ingin berbelanja sedikitnya mengalami kesulitan untuk mencarinya.
“Tapi kalau sudah terpusat nantinya akan lebih memudahkan bagi konsumen untuk mencari atau membeli oleh-oleh sesuai yang dibutuhkannya,” ujar Wali Kota Hidayat saat berkunjung ke kawasan PIT Bambaru.
Kota Palu, kata Hidayat memiliki banyak jenis produk kuliner dan hasil kerajinan yang semuanya berbahan baku lokal. Dan beberapa diantaranya yang khas adalah bawang goreng.
Bawang goreng asal Palu sudah sangat terkenal. Bahkan sampai keluar negeri. Setiap tamu atau wisatawan yang datang ke Sulteng dan lewat Palu selalu membeli bawang goreng untuk kebutuhan sendiri dan juga oleh-oleh.
Selain bawang goreng, juga hasil kerajinan dari kayu ebony/hitam yang harganya cukup mahal di pasaran.
Sementara Ketua Bidang Perdagangan Kadin Sulteng, Achrul Udaya menyambut positif rencana Pemkot Palu untuk menjadikan Pasar Bambaru sebagai pusat oleh-oleh.
Menurut dia, langkah tersebut sangat bagus dan perlu diapresiasi positif.
Memang perlu ada pasar khusus yang menjual berbagai macam/jenis produk kuliner dan hasil-hasil kerajianan yang merupakan hasil karya IKM dan UKM guna meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga penghasilan daerah.
(MK/Ekonomi)
Komentar