oleh

Akar Konflik dan Pihak Asing yang Bermain dalam Mengoyak Kedamaian Papua

banner 468x60

Jakarta, monitorkeadilan.com — Papua kembali membara, situasinya belakangan kian memanas. Masyarakat silih berganti turun ke jalan menyampaikan aspirasinya menolak rasisme, bahkan hingga menuntut referendum Papua.

Merespons hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai konflik di bumi cenderawasih merupakan puncak emosi dari masyarakat Papua. Mereka kadung menganggap bahwa ada yang tidak beres dengan pemerintah dalam hal memandang mereka sebagai bagian dari warga negara.

banner 336x280

“Kalau dianggap kecil, itu salah. Persoalan ini ada akar terdalamnya ya, dan akar terdalamnya itu ada dalam hati yang tidak mudah kita baca dengan kasat mata,” kata Fahri kepada wartawan di Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Fahri menyebut banyak pihak yang ikut ‘bermain’ untuk mengganggu kedamaian dan stabiltas di sana. Dengan begitu, situasi yang sebelumnya mulai kondusif malah berubah memunculkan konflik.

“Sekali lagi, pihak yang bermain di kasus Papua selalu banyak, terutama pihak internasional yang selalu ingin agar kedamaian dan stabilitas di Papua itu tidak pernah selesai,” tuturnya.

Karena itulah, Fahri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mengambil tindakan tepat sebagai kepala negara guna meredakan konflik di bumi cenderawasih.

“Inilah tugas berat pemimpin Indonesia, karena memiliki luas wilayah dan disparitas, baik fisik maupun nonfisik yang tidak kecil,” tuturnya.

“Jarak antara Jakarta dan Papua itu tidak mengandung jarak fisik, tetapi juga mengandung jarak-jarak lain, termasuk jarak psikologis dan lain sebagainya yang semuanya harus dijembatani dengan rencana-rencana yang luar biasa,” kata Fahri.

(MK/Fokus)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *