Jakarta, monitorkeadilan.com — Menjelang pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan DPD RI pada bulan Oktober nanti, Lembaga Pertahanan Nasional ( Lemhanas) mengadakan Orientasi dan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan, Senin (26/8/2019). Orientasi dan pemantapan ini menjadi bekal bagi anggota DPR dan DPD terpilih di pemilu 2019.
“Saya ucapkan selamat kepada para anggota DPR dan DPD yang terpilih,” kata Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo saat membuka acara di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin. “Di dalam demokrasi capaian yang didapat oleh para anggota Dewan Perwakilan Raykat dan Daerah itu adalah prestasi tertinggi dalam profesi yang telah bapak ibu pilih dalam bidang politik,” tambahnya.
Tampak juga Hj. Idah Syahidah Rusli Habibie dan Rachmat Gobel hadir sebagai salah satu peserta. Dua tokoh asal Gorontalo tersebut terlihat kompak dan akrab.
Sikap bersahabat di antara keduanya tentu menjadi pemandangan yang unik dan “menyejukkan” bagi siapa pun, terutama bagi masyarakat Gorontalo. Belum hilang dalam ingatan, bagaimana pertarungan antara dua partai terbesar di Gorontalo saat pemilihan legislatif 2019 yang lalu.
Ketatnya persaingan antara Idah Syahidah dan Rachmat Gobel di Pileg 2019 tercermin dari perolehan suara partai mereka masing-masing. Golkar yang merupakan partai dari Idah Syahidah memperoleh 194.660 suara. Di posisi dua, disusul oleh Nasdem dengan 169.509 suara yang nota bene merupakan partai dari Rachmat Gobel.
Mereka berdua adalah representasi dua kekuatan politik terbesar di provinsi Gorontalo, yaitu Golkar “sang penguasa” dan Nasdem “sang pendatang baru”.
Namun keakraban yang mereka tunjukkan adalah refleksi kematangan mereka sebagai politisi nasional. Mereka telah menanggalkan semua perbedaan dan bersatu memperjuangkan aspirasi konstituen mereka, yang tak lain adalah aspirasi masyarakat Gorontalo.
Dari foto mereka terlihat kekompakan yang sangat nyata. Ini adalah sinyal bahwa mereka siap bahu-membahu bersama untuk sebuah tujuan yang melebihi kepentingan pribadi, golongan, dan partai, yaitu kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Yang menarik untuk dicermati adalah sikap elegan Idah Syahidah di acara tersebut. Semua tentu tahu bahwa ia adalah seorang wanita (minoritas dalam dunia politik nasional) sekaligus politisi baru, namun berhasil menunjukkan kapasitasnya seolah ia adalah politisi berpengalaman.
Idah Syahidah tidak terlihat gugup, walau itu adalah momen pertama dalam hidupnya berkumpul dengan politisi-politisi dari seluruh negeri. Sikapnya natural dan simpatik kepada setiap orang yang ditemuinya. Busananya mantab dan berkelas. Sebuah kesan pertama yang hebat dari politisi wanita Gorontalo di panggung nasional.
(MK/Politik)
Komentar