oleh

Penyadaran Bahaya HIV/AIDS dari Idah Syahidah untuk Masyarakat Gorontalo

banner 468x60

Gorontalo, monitorkeadilan.com — AIDS adalah penyakit yang diakibatkan virus HIV. Berangkat dari pengertiannya, human immunodeficiency virus (HIV) adalah jenis dari virus yang menyerang bagian imunitas tubuh seseorang, sehingga rentan terserang berbagai macam penyakit.

Sementara Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat serangan HIV.

banner 336x280

Di dunia, berdasarkan data dari UNAIDS, terdapat 36,9 juta masyarakat penderita HIV/AIDS pada 2017. Sayangnya, 25 persen di antaranya, sekitar 9,9 juta penderita, tidak mengetahui bahwa mereka terserang HIV atau bahkan mengidap AIDS.

Di Indonesia terdapat 620.000 penderita dari total 5,2 juta jiwa di Asia Pasifik yang terjangkit HIV/AIDS. Jika dikelompokkan berdasarkan latar belakangnya, penderita HIV/AIDS datang dari kalangan pekerja seks komersial (5,3 persen), homoseksual (25,8 persen), pengguna narkoba suntik (28,76 persen), transgender (24,8 persen), dan mereka yang ada di tahanan (2,6 persen).

HIV/AIDS di Gorontalo

Berdasarkan hasil validasi data Kasus HIV AIDS di provinsi Gorontalo, periode Maret 2019 temuan kasus HIV AIDS sudah mencapai 484 kasus. Dimana dari jumlah kasus yang ditemukan, siswa dan mahasiswa menduduki urutan pertama dengan jumlah penemuan kasus tertinggi yang mencapai 61 penemuan kasus. Bahkan jika diklasifikasikan berdasarkan umur, usia 15 – 24 tahun, angka penemuan kasus HIV/AIDS mencapai 150 kasus.

Hal inilah menjadi tolak ukur komisi penanggulangan AIDS provinsi bersama Ketua Tim Asistensi Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi, Dra. Hj. Idah Syahidah Ruslie Habibie, SH.,MH, terus melakukan sosialisasi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dan untuk hari ini, Selasa 20/8, SMA 8 Gorut yang terletak di Kepulauan Ponelo menjadi sekolah yang dikunjungi, setelah sekolah-sekolah yang berada di Kabupaten / Kota.

Dra. Hj. Idah Syahidah Ruslie Habibie, SH.,MH, yang notabene juga merupakan anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024, dapat sekaligus menjadikan kegiatan seperti ini sebagai media penyerap aspirasi. Di mana aspirasi “orang-orang kecil” yang tinggal di daerah terpencil, bahkan tinggal di kepulauan, dapat langsung diperjuangkan di Gedung Dewan di Senayan, DKI Jakarta, lima tahun ke depan.

Kunjungan ini pun mendapat apresiasi dari kepala sekolah SMA 8 Gorut Alinsa Abu, S.Pd. bersama camat dan pejabat setempat. Karena untuk pertama kalinya ada sosialisasi semacam ini dilakukan. Terlebih lagi banyak siswa-siswa maupun guru-guru tidak mengetahui persis apa itu HIV AIDS dan bagaimana perkembangan di provinsi Gorontalo.

Semoga dengan diadakannya roadshow sosialisasi terkait HIV AIDS di sekolah-sekolah, mampu menyadarkan siswa-siswi agar tidak melakukan seks secara bebas, tidak menggunakan narkoba, dan memberikan pemahaman kepada semua orang untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap ODHA (Org dengan HIV AIDS).

(MK/Kesehatan)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan