oleh

Kabupaten Buru Selatan Darurat (Butuh Mendesak) Pemimpin Muda, Siapa Dia ?

banner 468x60

Kabupaten Buru Selatan, monitorkeadilan.com — “Berikan kepadaku 1000 orang tua, aku sanggup mencabut (gunung) Semeru dari uratnya. Tapi berikan kepadaku 10 pemuda, maka aku sanggup menggoncangkan dunia,” kata proklamator dan Presiden RI pertama Ir. Soekarno.

Bung Karno menjadi Presiden Indonesia pada usia kurang lebih 44 tahun dan Bung Hatta jadi Wakil Presiden saat berusia 43 tahun. HOS Cokroaminoto pendiri Sarekat Islam yang merupakan cikal bakal nasionalisme, juga guru dari para tokoh bangsa yang memerdekakan negeri ini, juga berjuang sejak muda. Sulit membayangkan terjadi perubahan dan kemerdekaan Indonesia tanpa pemuda.

banner 336x280

Para presiden-presiden kuat di dunia setelah kemerdekaan juga memimpin di usia muda. Sebutlah Presiden Soeharto ketika pertama kali memimpin bangsa ini pada usia 46 tahun, atau Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang memimpin Iran diusia 40 tahun. Presiden Venezuela Hugo Chavez yang berusia 46 tahun atau John F. Kennedy yang menjadi Presiden Amerika saat berusia 46 tahun.

Mengapa Kabupaten Buru Selatan butuh pemimpin muda ?

Sebagai kabupaten muda (dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008) yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buru, jelas Kabupaten Buru Selatan masih tertinggal di banyak bidang oleh kabupaten/kota lain yang sudah terbentuk puluhan tahun lebih awal. Bagaimana mengejar ketertinggalan ?

Jawabannya adalah pemimpin muda, tegas Kabupaten Buru Selatan butuh kepemimpinan dari tokoh muda. Secara alamiah, kekuatan, semangat, antusiasme, dan idealisme tokoh muda lebih memungkinkan untuk bekerja lebih keras dibanding tokoh-tokoh tua. Untuk menggerakkan dan “mendorong dengan cepat” Kabupaten Buru Selatan mengejar daerah-daerah lain yang sudah berada jauh di depan, dibutuhkan energi yang sangat besar, siapa yang bisa menyangkal bahwa yang memiliki energi paling besar adalah mereka yang muda ?

Dunia berubah begitu cepat di luar batas kemampuan para orang tua. Ini bukan soal tingkat pendidikan formal, tapi soal “kegilaan” teknologi yang berkembang sangat cepat, yang menyeret semua orang di seluruh dunia dalam perubahan tanpa henti. Dalam perubahan yang tidak terbendung, banyak orang tua yang tiba-tiba menjadi gagap dan bingung terpaku. Apakah Kabupaten Buru Selatan akan menyerahkan kepemimpinan kepada orang-orang tua di tengah pusaran perubahan yang dahsyat dan tak terbendung ? Logis saja, hanya yang muda yang mampu. Ini bukan soal pengalaman, tapi soal perbedaan zaman dan perbedaan generasi dengan segala kontradiksinya.

Saat ini adalah masa pertemuan empat generasi dalam satu waktu. Setiap generasi memiliki karakter dan “dunianya” sendiri, ini fakta. Generasi Baby Boomers (mereka yang lahir paska Perang Dunia II) sudah masuk masa pensiun, saat ini adalah masa generasi X untuk memimpin. Sementara generasi millenial (generasi Y) tumbuh menjadi dewasa, sedang generasi Z sedang belajar dengan sangat cepat. Jika generasi tua (baby boomers) memaksakan kepemimpinan terhadap tiga generasi setelahnya, hampir bisa dipastikan akan terjadi pertentangan dan benturan nilai antar generasi. Dibutuhkan generasi pertengahan yang bisa menjadi “jembatan” antara mereka yang tua dan yang muda, merekalah generasi X yang memahami realitas generasi tua dan sekaligus realitas generasi muda. Masih mau membantah yang bisa menyatukan masyarakat adalah tokoh muda ?

Mengapa Idrus Wally, SH jadi tokoh muda paling menjanjikan untuk Kabupaten Buru Selatan ?

Track record Idrus Wally sebagai kontraktor dan pengusaha sukses di usia muda di perantauan adalah jaminan bahwa ia adalah sosok yang mempunyai visi jauh ke depan, pekerja keras dan ulet, serta cerdas.

Lebih dari itu, sebagai tokoh muda yang tumbuh dalam “iklim swasta” membuatnya matang dalam soal leadership murni. Seorang yang tumbuh dalam “iklim birokrasi” akan cenderung memimpin dengan otoritas (jabatan dan wewenang). Idrus Wally adalah pemimpin muda yang mengedepankan pengaruh untuk merangkul dan menginspirasi semua elemen masyarakat untuk bersama memajukan daerah.

Potensinya yang luar biasa membuatnya sangat dibutuhkan di Kabupaten Muna yang juga sedang giat membangun. Namun sebagai tokoh muda asli Kabupaten Buru Selatan, membuatnya terpanggil untuk kembali dan membaktikan diri kepada tanah leluhurnya. Dengan semua pengalaman dan potensinya, Idrus Wally bermaksud maju untuk memimpin Kabupaten Buru Selatan pada Pilkada 2020 tahun depan.

Wawasannya yang luas memberinya kemampuan untuk merancang berbagai program pembangunan dan mengatasi masalah (problem solving) yang sesuai dengan konteks kekinian dan kedisinian di Kabupaten Buru Selatan.

Di usianya yang baru 40-an tahun adalah modal terbesarnya. Idrus Wally sedang dalam puncak kematangan dan kekuatan fisik untuk berjuang pagi, siang, dan malam bagi Kabupaten Buru Selatan.

(MK-NH/Politik)

 

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan