Jakarta, monitorkeadilan.com — Polemik Pemilihan Presiden 2019 masih menyisakan percikan api ketidakpuasan. Tuduhan Gerindra tentang adanya penumpang gelap di belakang Prabowo-Sandi pun menarik komentar tokoh-tokoh nasional, tidak ketinggalan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut penumpang gelap di era politik merupakan praktek yang lumrah terjadi. Pernyataan tersebut menanggapi pernyataan Gerindra bahwa ada penumpang gelap yang masuk barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 lalu.
“Saya pikir dalam politik itu yang pragmatis kan biasa saling tumpang-menumpangi, tetapi poin kami itu monggo lah berpolitik yang menjunjung tinggi sistem. Itu yang paling penting,” kata Haedar usai menjadi Khatib Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu (11/8).
Haedar mengatakan politik membuat demokrasi di Indonesia semakin terbuka dan cerdas. “Politik demokrasi itu kan sudah lebih dari 1 daswarsa, sudah 2 dasawarsa pasca reformasi itu. Artinya apa? Dengan demokrasi, kita semakin terbuka, semakin cerdas, lalu muncul check and balances,” katanya.
Akan tetapi, Haedar menolak untuk mengatakan apakah Gerindra perlu mengungkapkan dan mendefinisikan lebih jelas terkait penumpang gelap tersebut. Ia menampik apabila Muhammadiyah disebut mengurusi teknis politik.
“Kalau saya tidak masuk ke situ. Jadi kami sebagai tokoh ormas tidak akan masuk ke area-area teknis dari persoalan politik. Apalagi, kita menghargai setiap partai politik,” tegas Haedar.
Di momen Idul Adha ini, Haedar mengingatkan agar politik di Indonesia bisa memprioritaskan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan partai.
“Poin positif kami adalah saatnya para tokoh elit dan partai politik itu sebagai kekuatan satu-satunya sistem politik yang resmi memperjuangkan kepentingan rakyat di atas segala kepentingan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka-bukaan soal ‘penumpang gelap’ yang disebut masuk dalam barisan pendukung Prabowo-Sandiaga saat pilpres.
Penumpang gelap ini semula nampak mati-matian mendukung Prabowo selama Pilpres berjalan. Namun belakangan diketahui penumpang gelap ini hanya berusaha memanfaatkan Prabowo demi kepentingan pribadi mereka.
(MK/Politik)
Komentar