Tangsel, monitorkeadilan.com — Sebagai putri daerah Banten asli, Siti Nur Azizah, putri dari Calon Wakil Presiden (Cawapres) terpilih, KH Ma’ruf Amin, menyatakan kesiapannya merebut kursi Tangsel 1.
Siti Nur Azizah membeberkan alasan kesiapannya maju dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2020 mendatang.
“Secara pibadi bunda ini kan putri Banten, abah dan umi saya itu kan orang Banten asli. Kemudian juga, ini kan ada harapan dari banyak pihak terkait bagaimana memberi warna untuk dinamika proses demokrasi yang ada di Banten, yang akan dilaksanakan serentak tahun 2020 itu,” katanya, Sabtu (10/8/2019).
Dijelaskan Azizah tentang alasannya maju bersaing dalam Pilkada Kota Tangsel. Dia menerangkan jika pencalonannya itu bukan soal hasrat politik, melainkan bentuk pengabdian atas harapan banyak pihak untuk memberi kebermanfaatan bagi Kota Tangsel.
“Sebagai putri Banten, dan merespon harapan semua pihak, ya bunda siap secara pribadi, Bismillah, Kalau keikutsertaan bunda itu bisa menjadi sebuah solusi, bisa menjadi jawaban dan harapan banyak pihak untuk bisa memberi kebermanfaatan untuk Banten, khususnya Tangsel yang lebih maju dan sejahtera,” bebernya.
Di mata Nur Azizah, Kota Tangsel dianggap sebagai pemata. Sebutan itu, didasarkan pada potensi-potensi yang dimiliki di dalamnya, baik Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas dan infrastruktur, serta letaknya sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta.
“Semua bisa dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tangsel masih tertinggi di Banten, jumlah profesor sangat banyak, terdapat kampus-kampus yang kelasnya bukan hanya nasional tapi juga internasional, di Tangsel juga terdapat kawasan yang menurut Kominfo itu layaknya sillicon valley, semua itu saya anggap sebagai permatanya Indonesia,” ucapnya.
Namun begitu, dia tetap meyakini bahwa Kota Tangsel akan bisa lebih maju dari sekarang ini. Semua itu tergantung dari apa yang dipraktikkan oleh pemimpinnya ke depan. Karena Azizah memahami, kepemimpinan dimaknai sebagai upaya untuk melayani dan mengayomi masyarakat.
“Dalam kaidah ushul fiqih itu ada namanya al-muhafadhah ‘alal qadim al-shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah (memelihara yang lama yang masih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik). Jadi saya menganggap bahwa kepemimpinan di Tangsel saat ini sudah berjalan baik, bagaimana tinggal membuatnya lebih baik lagi,” sambungnya.
Dilanjutkan tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) itu, posisi sang abi (ayah) Kiai Ma’ruf Amin yang kini menjadi Cawapres terpilih memberi motivasi lebih bagi niatannya maju di Pilkada Kota Tangsel. Terlebih pemahaman yang ditularkan sang abi mengajarkan untuk memberikan kemanfaatan bagi sesama manusia.
“Di manapun amanah itu, kita harus pahami bahwa keberadaan kita itu harus memberikan manfaat bagi yang lainnya,” tandasnya.
(MK/Politik)
Komentar