Jakarta, monitorkeadilan.com — “Tumbangnya” 6 orang internal KPK dari seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2019-2023, terutama Basaria Pandjaitan disambut Positif Indonesia Corruption Watch (ICW).
Indonesia Corruption Watch (ICW) menyambut baik gugurnya komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Pandjaitan dari seleksi Capim KPK periode 2019-2023. Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan ada banyak catatan kritis ICW terhadap masa kepemimpinan Basaria Panjaitan cs.
“Sebenarnya, banyak catatan kritis yang banyak diberitakan kepada lima komisioner KPK saat ini,” ujar Kurnia di Kantornya, Jakarta, Selasa (6/8).
Sorotan ICW terhadap pimpinan KPK saat ini di antaranya seperti tuntutan pidana yang rendah terhadap terdakwa kasus korupsi, hingga gejolak internal yang terjadi di tubuh KPK.
Catatan lain adalah kebijakan asset recovery belum diterapkan secara maksimal.
Selain itu, Kurnia menyebut sudah semestinya kursi pimpinan KPK periode 2019-2023 diisi oleh figur-figur baru.
Saat ini ICW masih melakukan penelusuran rekam jejak 40 peserta capim tersisa. Atas dasar itu, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan kandidat mana yang memiliki potensi untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah tersebut.
“Kita belum selesai tracking tentang siapa saja calon-calon potensial. Dan kalau dibilang ada, pasti ada ya dari 40 ini orang-orang baik begitu. Tapi, memang kita belum mempublikasikan itu,” tukas dia.
Basaria merupakan satu dari 6 orang dari internal KPK yang tumbang dalam tes psikologi.
Lima anggota lainnya yang juga gagal lolos antara lain Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, Direktur Gratifikasi KPK Syarif Hidayat, dan Wakil Ketua 2 WP KPK Harun Al Rasyid.
Kemudian Koordinator Wilayah VI Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK Asep Rahmat Suwandha, serta Ketua Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK wilayah Jawa Tengah, Muhammad Najib Wahito.
Nama-nama mereka tak disebut saat Pansel Capim KPK membacakan 40 peserta yang lulus tes di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (5/8).
(MK/Hukum)
Komentar