Jakarta, monitorkeadilan.com — Manchester telah membuktikan kekuatannya di Liga Inggris dengan mendominasi dua musim terakhir, menjadi juara Liga Inggris. Tapi Guardiola, sang pelatih masih belum berhasil membawa Manchester City juara Eropa, yaitu Liga Champions. Justru rival utamanya, Liverpool, yang menjadi juara Eropa musim lalu.
Pep Guardiola telah mendominasi sepak bola Eropa melalui masanya bersama Manchester City dengan menjuarai lima dari enam trofi besar pada dua musim terakhir. Dia kembali menempatkan sukses Liga Inggris sebagai ambisi utamanya pada musim yang baru nanti.
Hari ini, City akan ditantang juara Liga Champions Liverpool dalam Community Shield di Wembley yang menjadi tradisi membuka musim baru Liga Inggris. Liverpool merenggut gelar juara Piala Eropa keenamnya setelah menaklukkan Tottenham, Mei silam. Guardiola lebih memilih sukses berkelanjutan di liga ketimbang berjudi di Liga Champions setelah tersingkir dari babak knock-out pada awal tahun.
Pelatih asal Spanyol berusia 48 tahun itu sudah delapan kali mempersembahkan gelar juara liga dalam sepuluh musim menjadi manajer (Barcelona, Bayern Muenchen dan Manchester City). Dia tiga kali berturut-turut menjuarai liga bersama Bayern di Jerman, dan ingin mengulanginya bersama City di Liga Inggris.
“Liga Champions memang turnamen yang sangat penting dan sulit dijuarai,” kata dia. “Tetapi turnamen ini (hanya berisi) tujuh pertandingan (babak knock-out). Saya tak ingin pergi ke kasino dan mempertaruhkan segala hal yang ada di saku saya dengan tujuh pertandingan. Saya tak menginginkannya.”
Ia mengaku ingin bahagia selama 11 bulan dan Liga Inggris membuatnya bahagia. Setiap pertandingan ketika City menang, Guardiola mengaku bahagia. Ia pergi ke restoran dengan perasaan senang.
“Mengapa saya harus menunggu sampai Februari demi tujuh pertandingan dan mempertaruhkan segalanya? Dari sudut pandang saya, itu terlalu berisiko.”
Guardiola yang timnya tersingkir dari babak gugur Liga Champions oleh Liverpool dan Spurs dalam dua musim terakhir, mengatakan bahwa yang kecil-kecil lebih berarti baginya. “Mempertahankan kesehatan dan fokus tim, yang paling penting adalah Liga Primer,” kata dia menegaskan. “Ini kompetisi menonjol karena berlangsung setiap akhir pekan. Dalam Liga Champions, banyak hal bisa terjadi pada satu atau dua pertandingan.”
“Kami akan kian dekat mencapai (sukses) di Eropa manakala kami lebih sering juara Liga Primer. Itu proses yang indah dan proses yang benar yang harus ditempuh Manchester City.”
(MK/Sport)
Komentar