Jakarta, monitorkeadilan.com — Dulu stroke menyerang orang-orang tua di atas 50 tahun. Dewasa ini stroke sudah banyak menyerang orang-orang muda. Semakin banyak orang di usia 30-an tahun yang terserang stroke. Bahkan anak muda usia 20-an tahun sudah ada yang terkena serangan stroke.
Stroke ringan bisa hadir tanpa diketahui. Kondisi ini umum disebut silent stroke. Sering lalai atau sulit menemukan fokus menjadi pertanda yang patut diwaspadai.
Kondisi yang dikenal sebagai penyakit pembuluh darah kecil ini merupakan gangguan neurologis paling umum. Jenis stroke ini menyebabkan perubahan aliran darah dan merusak materi putih pada otak. Seiring waktu berjalan, hal itu menyebabkan masalah memori dan menurunnya fungsi kognitif.
Mengutip Independent, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurobiology of Aging menemukan, individu yang mengalami kerusakan pada materi putih otak kerap lalai dan sulit menemukan fokus pada tugas harian.
“Hasil kami menunjukkan bahwa orang dengan risiko tinggi silent stroke akan mengalami kesulitan menemukan fokus,” ujar penulis utama studi, Ayan Dey. Gejala ini bahkan terdeteksi sebelum pasien melakukan tes medis.
Tak seperti stroke pada umumnya, silent stroke tak membuat penderitanya mengalami kesulitan berbicara dan kelumpuhan.
“Jenis stroke ini umumnya terungkap melalui pemindaian MRI atau setelah kerusakan otak memburuk,” kata Dey.
Ahli neurologi Profesor Brian Levine mengatakan, silent stroke dapat dicegah melalui gaya hidup sehat. Mulai dari menyetop kebiasaan merokok, olahraga, diet, dan manajemen stres.
Seseorang dengan risiko tinggi silent stroke juga harus menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah dalam tubuh.
“Dengan diagnosis tepat, serta intervensi perubahan gaya hidup dapat menjaga seseorang dari silent stroke,” kata Levine. (MK/Kesehatan)
Komentar