oleh

Idah Syahidah Memerangi Kebodohan dan Kemiskinan di Gorontalo

banner 468x60

Jakarta, monitorkeadilan.com — Ketua Pembina LPP Sweet Media, Idah Syahidah, layak dinobatkan sebagai salah satu pahlawan pendidikan dalam memerangi kebodohan dan kemiskinan di provinsi Gorontalo.

Melihat banyaknya pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya pribadi Idah Syahidah untuk bisa melayani dan membantu banyak orang yang kurang beruntung. Melihat dampak positif dari program pemberdayaan yang telah ia lakukan, Idah Syahidah sangat layak mendapat pujian dan penghargaan.

banner 336x280

Ia tiada lelah melihat dan mencermati semua orang agar bisa memperoleh hak-hak sebagai warga negara dalam bidang pendidikan, agar semua orang dapat lulus sekolah dan mendapat pengakuan dari pemerintah. Bukan hanya anak-anak putus sekolah, tapi orang-orang dewasa pun berhak mendapatkan pendidikan dan pengakuan kesetaraan resmi dari pemerintah.

Semua dilakukan bukan karena Idah Syahidah adalah istri seorang gubernur Gorontalo, tapi murni tulus karena kasih dan sayangnya pada mereka yang lemah. Ia percaya bahwa cara terbaik memutus kebodohan dan kemiskinan adalah melalui pendidikan.

Bukti kongkrit kepedulian dan kerja kerasnya yaitu bersama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) LPP Sweet Media, Idah Syahidah berkeliling pelosok untuk memastikan semua warga Gorontalo terlayani pendidikannya.

“Tidak ada lagi anak putus sekolah, semuanya harus menuntaskan pendidikan, kami akan memfasilitasi kebutuhan akan pendidikan,” kata Idah Syahidah saat menggelar kegiatan bersama LPP Sweet Media di desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Rabu (17/7/2019).

Idah menjelaskan konsep belajar ini sama seperti pada PKBM, bedanya di PKBM ini tidak hanya untuk anak anak dengan 7-18 tahun namun ada orang dewasa yang sudah berusia senja tetapi masih produktif. Kelompok dewasa inilah yang didorong dan difasilitasi untuk mengikuti pendidikan melalui Paket A, B dan C.

Sebagai pembina, Program PKBM LPP Sweet Media ini sudah ia rencanakan bahkan sebelum dirinya terpilih menjadi anggota DPR. Idah Syahidah menganggap kelompok dewasa yang masih produktif namun belum memperoleh pendidikan di bangku pendidikan harus digerakkan dari sekarang untuk belajar hingga mendapat pengakuan tamat belajar dari negara.

“Saya bertekat menyejahterakan kaum perempuan terlebih kaum ibu. Wanita harus cerdas sejak dalam kandungan hingga sampai tua, karena wanita adalah kunci sukses untuk keluarganya,” ujar Idah Syahidah.

Menurut Direktur Utama LPP Sweet Media, Van Sweet Pulubuhu, PKBM Sweet Media memiliki program pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi warga Gorontalo, lembaga ini memiliki pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat terutama di pelosok desa.

LPP Sweet Media terus mendorong dan memfasilitasi kaum ibu dan anak-anak yang putus sekolah untuk belajar kembali hingga mendapatkan ijazah sesuai tingkat pendidikan yang diambil.

Van Sweet Pulubuhu  menjelaskan semua biaya pendidikan ditanggung Idah Syahidah selaku pembina LPP Sweet Media. Untuk program di Desa Buhu ini, PKBM sudah memfasilitasi lebih 100 orang ibu dan anak yang putus sekolah dan ingin kembali sekolah.

Kegiatan belajar yang diterapkan juga mudah, tim LPP Sweet Media setiap minggu tiga kali mendatangi mereka dan mengajar di lokasi.

“Kami yang ke lokasi mereka. Kami juga membuka relawan guru yang secara sukarela ingin membantu mengajar,” ujar Van Sweet Pulubuhu. (MK/Pendidikan)

banner 336x280

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *